Tetapi para ahli mengatakan bahwa mutasi ini bisa kurang ganas dan menyebabkan hasil yang tidak terlalu parah, yang bisa menjadi sinyal apa yang akan terjadi dalam pandemi.
Masih dalam pemberitaan The Sydney Morning Herald, para ahli telah berjaga-jaga terhadap virus corona yang lebih menular, tapi faktanya tidak ganas.
Tapi pada kenyataannya pada varian Omicron, menyebar jauh dan cepat, tetapi menghasilkan hasil yang tidak terlalu parah.
“Teorinya adalah, jika jenis yang kurang ganas menjadi dominan, lebih banyak orang akan terinfeksi tetapi lebih sedikit yang sakit kritis,” sebut The Sydney Morning Herald dalam artikelnya.
Baca Juga: Penyebab Perdarahan Pasca Melahirkan, Ini Dia Faktor Risikonya
“Virus, meski masih menjadi masalah, juga menjadi bagian dari solusi; setiap orang yang pulih dari kasus ringan memiliki kekebalan yang lebih besar terhadap infeksi di masa depan daripada yang diberikan vaksin saat ini.”
Ini akan menjadi tanda bahwa wabah COVID-19 di masa depan dapat mengurangi tekanan pada sistem perawatan kesehatan dan rumah sakit, yang pada dasarnya mengubah dunia menjadi tempat di mana kita harus hidup dengan virus.
Perdana Menteri New South Wales Dominic Perrottet diberitakan The Sydney Morning Herald, mengatakan rawat inap dan kematian adalah ukuran sebenarnya dari penyebaran omicron.
“Ukuran keberhasilan bukanlah jumlah kasus,” kata Perrottet.
“Ukuran keberhasilan adalah membuat orang keluar dari rumah sakit, menjaga orang tetap aman dan pada saat yang sama, membuka ekonomi untuk membuat orang tetap bekerja dan menjaga bisnis tetap terbuka.”(*)