Find Us On Social Media :

Melahirkan Normal Vs Melahirkan Sesar, Kenali Kelebihan dan Risikonya di Sini

Melahirkan normal vs melahirkan caesar.

Namun proses ini bisa menjadi berisiko ketika penyedia layanan kesehatan menemukan kelainan yang dialami pada wanita yang berpotensi menganggu proses persalinan.

Ataupun sang ibu menolak intervensi medis jika semuanya tidak berjalan sesuai rencana.

Dibandingkan dengan melahirkan caesar, melahirkan normal juga memang tidak bisa di jadwal atau ditentukan waktu kelahirannya.

Ibu dan penyedia layanan kesehatan harus benar-benar menunggu waktu yang tepat.

Ibu yang melahirkan normal pervaginam tanpa komplikasi medis dapat keluar dari rumah sakit setelah 24-48 jam perawatan.

Tubuh mereka akan terus pulih selama 3–6 minggu ke depan, pendarahan vagina mungkin akan dialami selama periode ini.

Melahirkan normal pun akan memberikan efek atau risiko yang dapat langsung dirasakan oleh wanita, seperti:

Baca Juga: Mengatasi Sakit Gigi dengan 5 Bahan Alami Berikut Sebagai Upaya Darurat

- Kelelahan. Wanita dan bayinya mungkin ingin tidur sebanyak mungkin setelah proses persalinan.

- Gemetar atau kedinginan. Banyak wanita menggigil setelah melahirkan, ini adalah reaksi alami pasca persalinan.

- Merasa sakit. Wanita mungkin akan merasa kram di rahim, terutama saat menyusui, dan mereka akan merasakan nyeri dan ketidaknyamanan di dalam dan sekitar vagina.

- Mengalami cedera pada saat proses persalinan.

Melahirkan sesar

Menurut penjelasan di laman parkwayeast.com.sg, C-section atau melahirkan caesar adalah prosedur pembedahan di mana dokter akan membuat sayatan melalui perut bagian bawah dan rahim untuk melahirkan bayi.

Ini dapat dilakukan di bawah anestesi regional (epidural atau spinal) atau anestesi umum.

Biasanya operasi caesar ditempuh karena persalinan normal berisiko membahayakan keselamatan ibu dan bayinya.

Baca Juga: Perdarahan Pasca Melahirkan Normal dan Sesar Berbeda, Walau Penyebabnya Sama