GridHEALTH.id - Tak sedikit yang menilai bahwa melahirkan normal lebih aman dibandingkan melahirkan sesar karena risikonya lebih kecil.
Ada pula yang menganggap melahirkan sesar tidak menyulitkan karena dilakukan secara anestesi atau tidak sadar sehingga tidak akan merasa sakit saat proses persalinan.
Lantas benarkah penilaian tersebut?
Berikut ulasan mengenai melahirkan normal vs melahirkan caesar yang perlu diketahui.
Melahirkan normal
Dilansir dari kidshealth.org, melahirkan normal terjadi ketika bayi dilahirkan secara alami melalui vagina.
Ada 3 tahap persalinan selama persalinan pervaginam tersebut dilakukan. Tahapan ini ditentukan oleh pelebaran (pelebaran) serviks masing-masing wanita.
Baca Juga: Deteksi Infeksi Varian Omicron Perlu WGS, di Indonesia Kemampuannya Masih rendah
Pertama, kontraksi yang dialami wanita hamil menandakan dimulainya persalinan.
Kala satu persalinan terjadi ketika serviksnya telah melebar hingga 10cm, dan dia akan diminta untuk mengejan.
Tahap kedua terjadi saat kepala bayi terlihat di lubang vagina.
Dorongan terakhir akan membuat bayi dilahirkan.
Pada tahap ketiga akhir, plasenta ibu akan dikeluarkan.
Persalinan normal, secara umum, sangat aman.
Baca Juga: Penyebab Perdarahan Pasca Melahirkan, Ini Dia Faktor Risikonya
Namun proses ini bisa menjadi berisiko ketika penyedia layanan kesehatan menemukan kelainan yang dialami pada wanita yang berpotensi menganggu proses persalinan.
Ataupun sang ibu menolak intervensi medis jika semuanya tidak berjalan sesuai rencana.
Dibandingkan dengan melahirkan caesar, melahirkan normal juga memang tidak bisa di jadwal atau ditentukan waktu kelahirannya.
Ibu dan penyedia layanan kesehatan harus benar-benar menunggu waktu yang tepat.
Ibu yang melahirkan normal pervaginam tanpa komplikasi medis dapat keluar dari rumah sakit setelah 24-48 jam perawatan.
Tubuh mereka akan terus pulih selama 3–6 minggu ke depan, pendarahan vagina mungkin akan dialami selama periode ini.
Melahirkan normal pun akan memberikan efek atau risiko yang dapat langsung dirasakan oleh wanita, seperti:
Baca Juga: Mengatasi Sakit Gigi dengan 5 Bahan Alami Berikut Sebagai Upaya Darurat
- Kelelahan. Wanita dan bayinya mungkin ingin tidur sebanyak mungkin setelah proses persalinan.
- Gemetar atau kedinginan. Banyak wanita menggigil setelah melahirkan, ini adalah reaksi alami pasca persalinan.
- Merasa sakit. Wanita mungkin akan merasa kram di rahim, terutama saat menyusui, dan mereka akan merasakan nyeri dan ketidaknyamanan di dalam dan sekitar vagina.
- Mengalami cedera pada saat proses persalinan.
Melahirkan sesar
Menurut penjelasan di laman parkwayeast.com.sg, C-section atau melahirkan caesar adalah prosedur pembedahan di mana dokter akan membuat sayatan melalui perut bagian bawah dan rahim untuk melahirkan bayi.
Ini dapat dilakukan di bawah anestesi regional (epidural atau spinal) atau anestesi umum.
Biasanya operasi caesar ditempuh karena persalinan normal berisiko membahayakan keselamatan ibu dan bayinya.
Baca Juga: Perdarahan Pasca Melahirkan Normal dan Sesar Berbeda, Walau Penyebabnya Sama
Apa keuntungan dari operasi caesar elektif?
Operasi caesar ini ini akan menurunkan risiko:
- Inkontinensia urin (ketidakmampuan untuk mengontrol pelepasan urin dari kandung kemih)
- Prolaps organ panggul (ketika organ panggul turun dari posisi semula di panggul)
Apa kerugian dari operasi caesar elektif? Berikut diantaranya:
- Risiko membutuhkan operasi caesar untuk pengiriman di masa mendatang
- Risiko dalam komplikasi bedah
- Tinggal di rumah sakit lebih lama (4 – 5 hari) dibandingkan dengan persalinan alami (2 – 3 hari)
Berapa lama untuk pulih dari operasi caesar?
Baca Juga: Kebijakan 11 Negara Hadapi Varian Omicron, Indonesia Berani Ambil Langkah Ini
Wanita harus tinggal di rumah sakit selama 2 – 4 hari setelah melahirkan dan, dalam beberapa minggu pertama pemulihan di rumah, bekas luka operasi caesar mungkin gatal atau menyebabkan rasa sakit yang dapat dikurangi dengan obat pereda nyeri.
Bergerak dan naik dan turun dari tempat tidur akan sulit dan menyakitkan pada awalnya.
Meskipun seorang ibu tidak melalui persalinan pervaginam, mereka mungkin masih mengalami kram ringan, pendarahan vagina, atau keputihan selama sekitar 4 – 6 minggu.
Wanita yang melahirkan caesar perlu melakukan pemeriksaan lebih lanjut untuk meninjau luka; dan pada 6 minggu, janji tindak lanjut kedua untuk menilai pemulihan.
Sebuah janji tindak lanjut dengan dokter pasca-kelahiran akan diperlukan untuk meninjau luka; dan pada 6 minggu, janji tindak lanjut kedua untuk menilai pemulihan.
Itulah perbedaan melahirkan normal dan melahirkan caesar.(*)
Baca Juga: Alat Untuk Mengurangi Rasa Sakit Saat Ibu Melahirkan, Karya Anak Bangsa