GridHEALTH.id – Perubahan tubuh setelah melahirkan yang selama ini ada di benak banyak ibu adalah menjadi besar alias gendut.
Jangan khawatir, faktanya justru tidak seseram yang kita sangka.
Memang setelah melahirkan ibu tidak akan bisa kembali ke berat tubuh pra melahirkan untuk beberapa waktu.
tapi Ibu akan kehilangan bobot secara signifikan segera setelah melahirkan.
Mengeluarkan bayi berbobot 3 sampai 3.5 kg, plasenta seberat sekitar setengah kg, dan beberapa kg lain dari darah dan cairan ketuban, sudah bisa dipastikan membuat Ibu baru bobotnya lebih ringan sekitar 5.5 kg.
Tak sampai di situm berat tubuh ibu pasca melahirkan akan terus mengalami penurunan.
Semua cairan esktra yang dipertahankan sel Ibu selama hamil, bersama dengan cairan dari darah ekstra yang Ibu miliki dalam tubuh yang hamil, juga akan berusaha mencari jalan keluar.
Baca Juga: Melahirkan Normal Vs Melahirkan Sesar, Kenali Kelebihan dan Risikonya di Sini
Karena hal itu Ibu akan memproduksi lebih banyak urine daripada biasanya di hari-hari pertama setelah melahirkan—hampir 3 liter dalam sehari!
Bayangkan bu, 3 liter dalam sehari.
belum lagi setelah melahirkan ibu akan banyak mengeluarkan keringat.
Di akhir minggu pertama, Ibu mungkin akan kehilangan 1 sampai 2 kg bobot air.
Sampai sini saja, berat tubuh ibu sudah semakin menyusut drastis bukan?
Baca Juga: Deteksi Infeksi Varian Omicron Perlu WGS, di Indonesia Kemampuannya Masih rendah
Pentingnya Buang Air Kecil Setelah Melahirkan
Penting untuk diketahui, proses melahirkan dapat membuat kandung kemih Ibu menderita.
Karenanya menyebabkan beberapa pembengkakan sementara dan hilangnya sensitivitas.
Saat ini Ibu mungkin tidak bisa merasakan kebutuhan untuk pipis, apalagi jika Ibu harus menjalani proses kelahiran yang lama, kelahiran normal yang dibantu forsep atau vakum, atau penggunaan epidural.
Baca Juga: Mengatasi Sakit Gigi dengan 5 Bahan Alami Berikut Sebagai Upaya Darurat
Tapi dengan semua cairan ekstra yang diproses ginjal Ibu, kandung kemih akan terisi dengan cepat, sehingga penting untuk mengizinkan diri Ibu sering-sering buang air kecil, bahkan jika Ibu tidak merasa kebelet pipis sekalipun.
Jika ada terlalu banyak urine tersimpan di kandung kemih, Ibu mungkin akan sulit sampai di toilet tanpa bocor di tengah jalan.
Selain itu, kandung kemih Ibu akan terlalu menggelembung. Hal ini akan membuat Ibu sulit buang air kecil Ibu, rahim Ibu sulit berkontraksi, dan Ibu akan mengalami afterpain dan perdarahan yang lebih banyak.
Harus ibu ketahu juga, jika tidak bisa buang air kecil beberapa jam setelah melahirkan, kateter akan dipasang untuk mengeluarkan urine dari kandung kemih.
Jika Ibu melahirkan lewat operasi Caesar, Ibu akan dipasangi kateter saat operasi berlangsung, yang akan terus terpasang di situ selama beberapa saat setelah persalinan.
Penting, usai melahrikan beritahu perawat jika Ibu mengalami kesulitan untuk buang air kecil atau hanya mengeluarkan sedikit urine ketika pipis.(*)
Baca Juga: Penyebab Bersin-bersin, Mulai dari Infeksi Hingga Perubahan Hormon
Artikel ini telah publish di nakita.id, dengan judul; Perubahan Tubuh Setelah Melahirkan (3)