Find Us On Social Media :

Fakta, Pengobatan Virus Nipah Sebatas Perawatan Suportif Karena Belum Ada Obatnya

Karena belum ada obatnya hingga kini, perawatan pada pasien virus Nipah hanya bersifat dukungan suportif.

Selama wabah, praktik pengendalian infeksi standar dapat membantu mencegah penyebaran dari orang ke orang di lingkungan rumah sakit. Virus Nipah (NiV) dapat menyebar ke orang-orang dari:

- Kontak langsung dengan hewan yang terinfeksi, seperti kelelawar atau babi, atau cairan tubuh mereka (seperti darah, urin, atau air liur)

- Mengonsumsi produk makanan yang telah terkontaminasi oleh cairan tubuh hewan yang terinfeksi (seperti nira atau buah yang terkontaminasi oleh kelelawar yang terinfeksi)

- Kontak dekat dengan orang yang terinfeksi NiV atau cairan tubuh mereka (termasuk tetesan hidung atau pernapasan, urin, atau darah)

Infeksi virus Nipah (NiV) dapat menyebabkan penyakit ringan hingga berat, termasuk pembengkakan otak (ensefalitis) dan berpotensi kematian.Gejala biasanya muncul dalam 4-14 hari setelah terpapar virus. Penyakit ini awalnya muncul sebagai demam dan sakit kepala selama 3-14 hari, dan sering kali disertai tanda-tanda penyakit pernapasan, seperti batuk, sakit tenggorokan, dan kesulitan bernapas.

Baca Juga: 5 Tips Untuk Mencegah Stroke, Penyebab Kematian Ketiga di Dunia

Baca Juga: 4 Tips Mengatasi Kolesterol Tinggi Agar Tetap Dalam Batas Normal

Gejala infeksi NiV berkisar dari ringan hingga parah, dengan kematian terjadi pada 40% -70% dari mereka yang terinfeksi dalam wabah yang terdokumentasi antara tahun 1998 dan 2018.