Find Us On Social Media :

Pilih Dokter atau Bidan untuk Periksa Kehamilan dan Membantu Melahirkan?

Pilub bidan atau dokter untuk periksa kehamilan dan melahirkan?

GridHEALTH.id - Untuk memeriksakan kehamilan dan membantu melahirkan, kita bisa mendpaatkan dari dokter ataupun bidan.

Bidan maupun dokter kandungan memiliki kapabilitas medis yang sama dalam membantu pemeriksaan ibu hamil maupun membantu proses melahirkan.

Baca Juga: Penyandang Diabetes Perlu Mengontrol Kaki Setiap Hari, Ini Manfaatnya

Biasanya, dokter kandungan lebih banyak dipilih dengan pertimbangan, dokter lebih mampu mengatasi masalah kesehatan tertentu.

Kelebihan Bidan

Tetapi sebenarnya, ada beberapa hal yang justru menjadi kelebihan bidan.

Contoh, bidan biasanya lebih mudah dijangkau dari segi lokasi.

Memang, kebanyakan bidan berpraktik di tengah masyarakat, bukan di fasilitas kesehatan khusus layaknya dokter di rumah sakit.

Bidan lebih mudah ditemui di daerah-daerah terpencil. Ditambah lagi, bidan lebih mudah menjadi sahabat perempuan karena yang ditanganinya juga seorang perempuan. Sehingga, komunikasi pasien-bidan dapat menjadi lebih empatis.

Baca Juga: 2 Fakta Besar Varian Omicron dari Pemberitaan, Berasal dari Pasien HIV/AIDS atau Kanker, Mutasinya Banyak dan Kuat

Selain itu, bidan bekerja, kehamilan dan kelahiran anak betul-betul dipertimbangkan sebagai kejadian yang alamiah, bukan medis.

Fokus bidan adalah perawatan dan pencegahan selama kehamilan.

Karenanya konsultasi selama masa kehamilan dengan bidan umumnya waktunya panjang.

Sehingga ibu bisa mengajukan lebih banyak pertanyaan seputar kehamilan dan nutrisi.

Baca Juga: Inilah Cara Dari WHO Supaya Penyebaran Varian Omicron Bisa Dicegah

Dengan bidan mengurangi potensi bedah caesar dan intervensi lainnya, termasuk penggunaan vakum dan gunting.

Sebab model kerja bidan berupa “lihat dan tunggu” saat proses melahirkan. Artinya, intervensi medis tidak digunakan kecuali ada kebutuhan medis.

Cara Kerja DokterSedangkan dokter kandungan, melansir lovelife.co.id (17/1/2017), biasanya lebih mungkin melakukan intervensi karena cara kerjanya menggunakan manajemen medis, yang tujuannya lebih untuk “mengendalikan” kelahiran.

Dokter bisa mengintervensi kelahiran, seperti menggunakan pitocin untuk mempercepat kelahiran, sehingga tidak perlu melahirkan secara Caesar.

Baca Juga: Inilah Kelemahan Varian Omicron yang Diungkap Ahli Virulogi Rusia

Penting diketahui, melansir nakita.id (30/6/2015), bidan hanya menangani kehamilan risiko rendah dan persalinan normal.

Bidan tidak boleh menangani kehamilan risiko tinggi (high risk pregnancy/HRP), yaitu, kondisi kehamilan yang memiliki risiko/bahaya lebih besar, baik saat Mama menjalani kehamilan maupun ketika persalinan.

Contoh, mamil dengan diabetes, hipertensi, HIV, gangguan jantung, kehamilan ganda/kembar, pernah operasi sesar, dan lainnya.

Jika mamil dengan HRP tetap memilih bidan, dikhawatirkan akan muncul masalah yang dapat mengancam keselamatan Mama dan janin.

Baca Juga: 3 atau 6 Bulan Lagi Varian Omicron Mendominasi Dunia, Riset Terbaru Temukan Vaksin Bisa Diandalkan Jadi Booster

Lain halnya jika kehamilan tergolong risiko rendah, tidak harus ditangani oleh dokter obgyn.

Hanya saja, dianjurkan untuk memilih bidan yang bekerja sama dengan rumah sakit atau dokter obgyn.

Ini untuk antisipasi bila terjadi kegawatan dan bidan tak bisa menangani, maka dapat langsung dirujuk ke rumah sakit/dokter obgyn.

Selain itu, sekalipun mamil adalah pasien dokter, namun selama menunggu pembukaan jalan lahir di rumah sakit, ibu akan didampingi bidan, bukan dokter.

Baca Juga: Gejala dan Risiko Varian Omicron Jika Sudah Divaksin Covid-19 Seperti Ini

Hal ini memang sudah mekanisme di rumah sakit bahwa bidan bertugas menjaga pasien dokter obgyn selama proses persalinan.

Bidan akan mencatat setiap perkembangan persalinan dan melaporkannya dari waktu ke waktu kepada dokter.

Dokter akan terus memantau kondisi pasien dan menginstruksikan tindakan yang harus dilakukan oleh bidan.

Biasanya dokter akan datang sekitar satu jam atau mendekati saat persalinan.

Lain hal jika ibu hamil datang dengan kondisi darurat, semisal ketuban pecah dini, maka dokter akan menginstruksikan pihak rumah sakit untuk menyiapkan ruang operasi dan segera datang melakukan persalinan.(*)

Baca Juga: Kulit Gatal Dialami Penyandang Diabetes, Atasi Dengan Cara Berikut