GridHEALTH.id - Makanan dan minuman manis seperti es krim, cokelat, kue, hingga soda dan boba, disukai oleh banyak orang.
Makanan dan minuman manis selalu dicari ketika suasana hati sedang buruk atau saat menghabiskan waktu bersama orang-orang terdekat.
Selain rasanya yang enak, mengonsumsi makanan dan minuman manis dapat membuat suasana hati lebih baik, menjadi sumber energi, dan meningkatkan kemampuan berpikir.
Baca Juga: Jerawat Paling Sering Muncul di Area Wajah, Apa Sih Penyebabnya?
Tetapi jika dikonsumsi terlalu berlebih, makanan dan minuman manis akan berdampak buruk pada tubuh.
Misalnya kenaikan berat badan yang berlebih ataupun kerusakan pada gigi.
Tak hanya itu, makanan dan minuman manis berlebihan juga mempengaruhi kondisi kulit.
Baca Juga: Makan Kacang Disebut Picu Munculnya Jerawat di Wajah, Ini Kata Dokter
Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin dari Brawijaya Hospital Saharjo, dr R. Amanda Sumantri, SpKK, FINSDV dalam liputan khusus GridHEALTH mengatakan, makanan dan minuman manis memiliki keterkaitan dengan jerawat.
Jerawat merupakan masalah kulit yang terjadi akibat tersumbatnya folikel rambut karena produksi minyak berlebih dan sel-sel kulit mati yang menumpuk.
"Folikel rambut tersumbat, produksi kelenjar minyak berlebih, dan sel-sel kulit mati menumpuk. Sumbatan akhirnya menyebabkan peradangan," kata dokter Amanda, Kamis (2/12/2021) lalu.
Gaya hidup memiliki pengaruh besar dalam kemunculan jerawat di wajah, salah satunya yakni kebiasaan mengonsumsi makanan dan minuman manis.
"Minuman-minuman manis, apalagi zaman sekarang 'kan, minuman banyak banget yang manis-manis," ujarnya.
Dokter Amanda melanjutkan, "Anak muda sekarang senang banget minum-minuman manis. Nah, minuman manis itu indeks glikemiknya tinggi."
Baca Juga: Jarang yang Tahu, 6 Kebiasaan Sehari-hari Ini Bisa Sebabkan Jerawat
Dokter Amanda menjelaskan, mengonsumsi makanan dan minuman manis dengan indeks glikemik yang tinggi, membuat wajah jadi rentan berjerawat atau acne prone.
Sejumlah penelitian menemukan bahwa mengonsumsi makanan manis atau dengan indeks glikemik tinggi, dapat meningkatkan produksi minyak dan penumpukan sel-sel kulit mati, yang bisa menyumbat pori-pori.
Baca Juga: Mengenal 5 Jenis Jerawat yang Sering Muncul di Wajah dan Ciri-cirinya
Makanan yang indeks glikemiknya tinggi juga berpengaruh terhadap hormon penyebab jerawat dan reseptornya, yang berujung pada peningkatan aktivitas hormonal jerawat.
Untuk mengurangi risiko berjerawat, disarankan untuk mengonsumi makanan dan minuman yang indeks glikemiknya rendah, dikutip dari American Academy of Dermatology Association, Jumat (10/12/2021).
Mengonsusmi makanan dengan indeks glikemik rendah mencegah kenaikan gula darah dan produksi minyak pada wajah pun tidak akan berlebihan.