Find Us On Social Media :

Covid-19 Lebih Mudah Disebarkan Pria dan Orang yang Bicara Kencang

Studi dilakukan di dalam laboratorium yang terkontrol.

GridHEALTH.id - Sebuah studi terbaru yang dilakukan oleh Colorado State University (CSU), mengungkap sesuatu yang mengejutkan.

Studi yang dipublikasikan pada November lalu di Environmental Science and Technology, menemukan bahwa virus Covid-19 lebih sering disebarkan oleh pria dan orang yang berbicara kencang.

Para peneliti memeriksa aerosol pernapasan dari panel individu sehat dari berbagai usia dan jenis kelamin.

Baca Juga: Vaksin Covid-19 Melemah Setelah 3 Bulan, 2 Kali Suntikan Hasilkan Sedikit Antibodi Penangkal Varian Omicron

Para partisipan diminta untuk berbicara dan bernyanyi di dalam sebuah laboratorium yang terkontrol, dilansir dari New York Post, Sabtu (11/12/2021).

Dari hasil penelitian ditemukan konsentrasi jumlah partikel antara 0,25 hingga 33 mikrometer dari 63 partisipan yang usianya mulai dari 12 sampai 61 tahun.

Selain itu, volume suara dan tingkat karbon dioksida yang mereka hembuskan pun juga dipantau.

Pengukuran ini dilakukan saat seluruh partisipan menggunakan masker dan melepaskannya selama berada di dalam laboratorium.

Baca Juga: 331 Informasi Fake Tentang Vaksin Covid-19 yang Beredar di Tengah Masyarakat

Hasilnya menunjukkan kalau bernyanyi menghasilkan 77% aerosol lebih banyak dibandingkan ketika berbicara.

Aerosol yang dihasilkan oleh kelompok pria 34% lebih banyak daripada para wanita.

Baca Juga: Gejala Unik Varian Omicron Pada Anak-anak, Orangtua Harus Tahu

Setelah melakukan perhitungan volume suara dan karbon dioksida yang dikeluarkan partisipan dengan pengukuran linier, ketegori jenis kelamin dan usia dilemahkan.

"Apakah bernyanyi lebih buruk daripada berbicara terkait berapa banyak partikel yang dipancarkan? Ya, menurut penelitian. Dan, semakin keras seseoranh berbicara atau bernyanyi, maka semakin buruk emisinya," bunyi tulisan dari univeristas tersebut.

Penelitian yang dilakukan oleh John Volckens ini awalnya dilakukan pada saat pertama kali pandemi Covid-19 terjadi.

Tujuan utamanya adalah untuk mengetahui apa yang bisa dilakukan oleh orang-orang yang bergelut di bidang seni pertunjukan untuk dapat tampil di panggung dengan aman.

Baca Juga: Radang Tenggorokan Bikin Sulit Menelan, Air Garam Bisa Mengatasinya

Pandemi Covid-19 hingga saat ini masih belum usai. Bahkan belum lama ini varian baru, yakni varian Omicron, terdeteksi di Afrika Selatan.

Gejala yang ditimbulkan dari varian Omicron menurut Organisasi Kesehatan dunia, adalah ringan.

Baca Juga: Komplikasi Kehamilan Ini Meningkat Jika Terinfeksi Covid-19, Segera Vaksinasi

Namun penyebarannya sangat cepat. Saat ini, varian Omicron bahkan sudah terdeteksi di 57 negara di dunia.

Salah satu melindungi diri dan orang lain dari paparan Covid-19 adalah dengan melakukan vaksinasi.

Melansir laman WHO, Sabtu (11/12/2021), vaksin Covid-19 mempersiapkan sistem kekebalan tubuh untuk mengenali dan melawan virus yang masuk.

Sehingga imunitas tubuh dapat melawan virus yanh masuk tersebut dan mencegah terjadinya kondisi parah.(*)

Baca Juga: Vaksin Covid-19 Melemah Setelah 3 Bulan, 2 Kali Suntikan Hasilkan Sedikit Antibodi Penangkal Varian Omicron