GridHEALTH.id - Wasir menjadi risiko tersendiri bagi wanita yang sedang melahirkan. Setelah melahirkan, terutama setelah persalinan pervaginam, banyak wanita mengalami wasir.
Dimana setelah melahirkan wanita bisa saja mengalami wasir. Gejalanya meliputi nyeri, gatal pada dubur, pendarahan setelah buang air besar, atau area bengkak di sekitar anus.
Dijelaskan pada laman babycenter.com, wasir adalah pembengkakan pembuluh darah di daerah dubur.
Ketika pembuluh darah ini menjadi bengkak luar biasa, wanita akan merasakan massa lunak yang mungkin menonjol keluar dari anus.
Wasir dapat berkisar dalam ukuran dari sekecil kismis hingga sebesar anggur.
Mereka bisa hanya gatal atau benar-benar menyakitkan dan bahkan dapat menyebabkan pendarahan dubur, terutama saat buang air besar.
Wasir umum terjadi selama kehamilan dan periode postpartum atau setelah melahirkan.
Dalam kebanyakan kasus, wasir yang berkembang selama kehamilan akan hilang dengan sendirinya segera setelah wanita melahirkan.
Terutama jika mereka berhati-hati untuk menghindari sembelit. Tapi kadang-kadang mereka, sekitar 25 % wanita yang mengembangkan wasir setelah melahirkan masih memilikinya pada enam bulan pascapersalinan.
Bahkan wasir yang dalami gejalanya bisa saja datang dan pergi. Lantas kenapa mereka bisa mengalami wasir?
Baca Juga: Hindari 3 Kesalahan Ini Saat Melahirkan Normal, Supaya Persalinan Lancar
Baby Center menyebutkan bahwa ada beberapa alasan kenapa kehamilan dapat membuat wanita rentan terhadap wasir (serta pembengkakan pembuluh darah di kaki dan kadang-kadang bahkan di vulva).
Rahim yang tumbuh diketahui dapat memberi tekanan pada vena panggul dan vena cava inferior, vena besar di sisi kanan tubuh yang menerima darah dari tungkai bawah.
Tekanan ini dapat memperlambat kembalinya darah dari bagian bawah tubuh, yang meningkatkan tekanan pada vena di bawah rahim dan menyebabkannya membesar.
Selain itu, peningkatan hormon progesteron selama kehamilan melemaskan dinding pembuluh darah, membuatnya lebih mudah membengkak.
Progesteron juga berkontribusi terhadap sembelit dengan memperlambat saluran usus.
Sembelit (masalah umum lainnya selama kehamilan) dapat menyebabkan atau memperburuk wasir karena wanita cenderung mengejan saat buang air besar, dan mengejan menyebabkan wasir.
Mereka mungkin juga mengalami wasir saat mengejan selama persalinan. Sementara itu, untuk mengobati wasir ibu bisa melakukan beberapa hal berikut ini seperti dilansir dari urmc.rochester.edu:
Baca Juga: Mengenal Anestesi Epidural, Suntikan di Punggung Saat Melahirkan Caesar
- Kita bisa menggunakan sitz bath (baskom berisi air hangat) atau mandi untuk berendam di air hangat. Ini akan membantu wasir menyusut. Lakukan ini dua sampai empat kali sehari.
- Oleskan witch hazel ke wasir untuk menenangkan. Jaga agar witch hazel tetap dingin di lemari es, lalu oleskan dengan bola kapas.
- Duduklah di atas bantal atau bantalan wafel untuk mengurangi tekanan pada rektum. Duduk di kursi goyang atau kursi malas mungkin juga lebih nyaman daripada duduk di kursi lurus.
- Krim wasir, salep, supositoria atau semprotan tersedia tanpa resep dan dapat memberikan bantuan jangka pendek. Penyedia layanan kesehatan dapat merekomendasikan merek yang terbaik untuk kondisi masing-masing.
- Tingkatkan serat makanan dan asupan cairan. Ini akan membantu mencegah sembelit.
- Kita mungkin akan diberi resep pelunak feses, dan ini mungkin memerlukan beberapa hari untuk bekerja. Minum air ekstra juga akan membantu menjaga feses tetap lembut.
Jika rasa sakit tidak hilang dalam beberapa hari, hubungi penyedia layanan kesehatan Anda untuk bantuan lebih lanjut.(*)
Baca Juga: Berapa Kali Perempuan Bisa Melahirkan Dengan Cara Sesar, Boleh Hingga 4 Kali?