GridHEALTH.id - Awal pandemi Covid-19, dunia sempat dibuat heboh oleh berita vaksin yang mengandung microchip, untuk menghentikan pandemi.
Sejak berita itu banyak menghiasi media juga di sosial media, penolakan terhadap vaksin Covid-19 semakin gencar dan semakin banyak pengikutnya.
Ternyata vaksin yang mengandung microchip hanya teori konspirasi menyesatkan dan tidak bisa dibuktikan.
Untungnya masyarakat semakin pintar dalam mencerna informasi, sehingga saat program vaksinasi diluncurkan, semakin banyak yang mengikutinya.
Tapi lain lagi dengan Microchip Implan yang akan dibahas berikut ini.
Microchip Implan ini justru akan menjadi paspor vaksin Covid-19. Microchip yang ditanamkan dalam kulit itulah paspornya.
Implan dapat dibaca oleh perangkat apa pun menggunakan protokol komunikasi jarak dekat (NFC) sebuah teknologi yang digunakan untuk pembayaran tanpa kontak dan sistem entri tanpa kunci.
Baca Juga: Tips Agar Gula Darah Terkendali Pada Diabetes Gestasional Kehamilan
Dalam sebuah video yang dibagikan oleh Epicenter, Hannes Sjöblad, kepala distribusi, memegang chip di lengannya dan hanya melambaikan ponsel di atasnya untuk mengetahui status vaksinasinya.
Adalah Epicenter, startup yang berbasis di Stockholm, yang meluncurkan cara baru membawa paspor vaksin COVID – dalam microchip yang ditanamkan di bawah kulit kita ini.
“Implan adalah teknologi yang sangat serba guna yang dapat digunakan untuk banyak hal yang berbeda, dan saat ini sangat nyaman untuk memiliki paspor COVID yang selalu dapat diakses pada implan Anda,” jelansya dalam sebuah pernyataan yang dikutip Dailymail, dikutup dari VOI (21/12/2021).
Untuk diketahui, ke ruang publik, apalagi ke berpergian ke luar negeri, bukti otentik telah divaksin Covid-19 kini sangat dibutuhkan dan menjadi persyaratan utama.
Baca Juga: Ketahui Penyebab Selulit di Lengan dan Cara Alami Menghilangkannya, Boleh Banget Dicoba
Sudah Diterapkan Sejak Lama
Karenanya, dengan Microchip Implan Epicenter ingin menyajikan informasi ini semudah mungkin.
“Jika ponsel Anda kehabisan baterai, implan itu selalu dapat diakses oleh Anda. Jadi tentu saja, begitulah cara kami menggunakan teknologi ini hari ini, tahun depan kami akan menggunakannya untuk hal lain,” kata Sjoblad.
Penempatan microchip sebagai paspor vaksin Covid-19 berada tepat di bawah kulit, baik di lengan atau di antara ibu jari dan jari telunjuk.
Menurut Sjöblad, prosedur ini 'benar-benar dapat dibalik' dan tidak memerlukan aplikasi telepon khusus.
Untuk diketahui, Microchip yang dimaksud Epicenter ini bukanlah inovasi baru.
Pasalnya Epicenter telah menggunakannya selama bertahun-tahun dan sudah diterapkan untuk karyawannya sendiri.
Baca Juga: WNI Terlunta-lunta di Bandara Soetta Dibawa ke Rusun Pasar Rumput, Paket Karantina Puluhan Juta
Pada tahun 2015, perusahaan mengumumkan telah menanamkan microchip di lebih dari 100 karyawannya, yang memungkinkan mereka untuk membuka pintu, mengoperasikan printer, atau membeli smoothie dengan lambaian tangan saja.
Chip ditanamkan dengan suntikan sederhana dari jarum suntik. Lewat satu klik saja, maka sebuah microchip sudah disuntikkan di tangan karyawan.
Saat diaktifkan oleh pembaca beberapa inci jauhnya, sejumlah kecil data mengalir di antara kedua perangkat melalui gelombang elektromagnetik.
Terawangan Bill Gates Terbukti
Jadi Microchip Implan sebagai paspor Covid yang digagas oleh Epicenter ini bukan lanjutan teori konspirasi di awal pandemi Covid-19, yang menurut The Verge, kemunculan teori konspirasi vaksin microchipberawal dari Bill Gates membuka sesi diskusi di situs forum Reddit untuk menjawab pertanyaan tentang pandemi, pada tanggal 18 Maret 2020.
Baca Juga: Prof. Miko: Lakukan 4 Hal Ini, Bisa Cegah Varian Omicron dan Varian Delta yang Ganas
Dalam obrolan tersebut, melansir Kumparan (11/6/2021) Gates memprediksi bahwa suatu hari nanti, kita semua akan membawa paspor digital untuk catatan kesehatan kita.
Saat itu Gates menyarankan bukan microchip, tetapi semacam kartu e-vaksin atau sertifikat digital yang dapat digunakan semua orang sebelum kembali beraktivitas, mulai dari sekolah hingga menjalankan bisnis lagi.
Keesokan harinya, sebuah situs asal Swedia yang berisi penuh meme tentang biohacking membahas komentar Gates agar dapat memodifikasi tubuh menggunakan teknologi agar lebih sehat.
Baca Juga: Kenali Gejala Infeksi Raja Singa Berdasarkan Tingkat Keparahannya
Administrator situs tersebut yang menggunakan nama CyphR, termasuk orang yang mengadvokasi microchip dapat ditanamkan pada manusia, merasa senang dengan komentar Gates.
"Ini dia! Tiba-tiba, implan chip juga merupakan kebutuhan medis yang mendesak,” kata CyphR dalam email dikutip The Verge.
Nah, mulai dari situ banyak pewarta menghubungkan pernyataan Gates dengan berbagai proyek penelitian yang didukung oleh yayasan yang dimilikinya, yaitu Bill & Melinda Gates Foundation.
Ada satu studi yang terjadi pada Desember 2019, mengenai eksplorasi tanda khusus pada kulit manusia seperti tato yang tak terlihat sebagai tanda seseorang telah divaksin.
Jadi dalam penelitian itu, akan ada jarum mikro yang dapat larut dan mengirimkan pola partikel mikro pemancar cahaya inframerah ke kulit.
Pola partikel tidak terlihat oleh mata, tetapi dapat dicitrakan menggunakan smartphone yang dimodifikasi.Studi tersebut langsung dimainkan oleh CyphR dan membuat pernyataan yang menyarankan cara terbaik untuk menerapkan ide Gates adalah melalui microchip yang dapat ditanamkan ke tubuh.(*)
Baca Juga: Mempersiapkan Kehamilan di Masa Pandemi, Penting Skrining Tambahan Untuk Menghindari Risiko Tertular