Find Us On Social Media :

Mengenal Prosedur Episiotomi Dalam Proses Melahirkan Normal, Kenapa Harus Dilakukan?

Episiotomi dalam melahirkan normal sekarang direkomendasikan hanya dalam kasus-kasus tertentu.

Penyedia layanan kesehatan mungkin merekomendasikan episiotomi jika bayi perlu segera dilahirkan karena:

- Bahu bayi tersangkut di belakang tulang panggul (distosia bahu)

- Bayi memiliki pola detak jantung yang tidak normal selama persalinan

- Ibu memerlukan persalinan pervaginam operatif (menggunakan forsep atau vakum)

Dalam prakteknya, ibu akan menerima suntikan anestesi lokal untuk membuat jaringan mati rasa.

Kemudian tim dokter akan memberikan sayatan di perineum.

Ada dua jenis sayatan episiotomi:

1. Sayatan garis tengah (median). Sayatan garis tengah dilakukan secara vertikal. Sayatan garis tengah lebih mudah diperbaiki, tetapi memiliki risiko lebih tinggi untuk meluas ke daerah anus.

2. Insisi mediolateral. Sayatan mediolateral dilakukan pada suatu sudut. Sayatan mediolateral menawarkan perlindungan terbaik dari robekan panjang yang mempengaruhi area anus, tetapi seringkali lebih menyakitkan dan lebih sulit untuk diperbaiki.

Apa yang terjadi setelah episiotomi?

Setelah episiotomi, menurut laman hopkinsmedicine.org, ibu mungkin mengalami rasa sakit di tempat sayatan.

Kompres es dapat membantu mengurangi pembengkakan dan nyeri. Mandi air hangat atau dingin (sitz baths) dapat mengurangi rasa sakit dan mempercepat penyembuhan.

Krim obat atau semprotan mati rasa lokal juga dapat membantu.

Ibu dapat mengambil pereda nyeri seperti yang direkomendasikan oleh dokter. Pastikan untuk mengambil hanya obat-obatan yang diresepkan.

Jaga agar sayatan tetap bersih dan kering menggunakan metode yang direkomendasikan oleh penyedia layanan kesehatan.

Ini penting setelah buang air kecil dan buang air besar.

Baca Juga: 4 Metode Mengencangkan Vagina Kendur Setelah Melahirkan, Tinggal Pilih Sesuai yang Diinginkan