Find Us On Social Media :

Kasus Positif Varian Omicron Bertambah, Epidemiolog Perkirakan Sudah Menyebar di Luar Jakarta

Kasus baru varian Omicron berasal dari wisatawan yang baru kembali dari Inggris.

GridHEALTH.idCovid-19 varian Omicron masih menjadi kekhawatiran masyarakat luas, tak terkecuali di Indonesia.

Pada pekan lalu, kasus pertama varian Omicron terdeteksi di RSDC Wisma Atlet. Hasil tes menunjukkan bahwa seorang petugas kebersihan telah terpapar varian baru Covid-19 tersebut.

Jumlah kasus positif Covid-19 varian Omicron ini terus mengalami penambahan dan saat ini totalnya sudah ada 5 orang.

Baca Juga: Jumlah Pengguna Kacamata Minus Meningkat Selama Pandemi Covid-19

Penambahan 2 kasus positif varian Omicron ini, merupakan WNI yang baru kembali dari London, Inggris.

Hasil pemeriksaan Whole Genome Sequencing (WGS) keduanya, baru keluar pada Senin (20/12/2021) kemarin.

“Saat ini sudah ada tambahan kasus lagi dari 11 kasus probable ada 2 kasus terkonfirmasi positif. Saat ini mereka sedang menjalani karantina di Wisma Atlet, Jakarta,” kata dr Siti Nadia Tarmidzi, Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 dikutip dari laman resmi Kemenkes, Rabu (22/12/2021).

Hingga saat ini, kasus Covid-19 varian Omicron yang sudah terkonfirmasi semuanya berada di Jakarta.

Baca Juga: Demi Uang 100 Ribu Rela Divaksin COVID 16 Kali, Ini Pengakuan Pria dari Sulawesi Selatan

Melihat hal ini, Tri Yunis Miko seorang Epidemiolog Universitas Indonesia memperkirakan, varian Omicron sebenarnya tidak hanya ada di Jakarta.

Dia menyebutkan, kemungkinan Covid-19 varian Omicron ini sudah ada di daerah-daerah lain, hanya saja belum tercatat.

Baca Juga: Prof. Miko: Lakukan 4 Hal Ini, Bisa Cegah Varian Omicron dan Varian Delta yang Ganas

Salah satu wilayah yang diduga sudah ada varian Omicron adalah Bali, karena banyak warga negara Australia yang berkunjung ke sana.

“Bayangkan di Australia kasus meningkat jadi 4.000. Itu pasti karena Omicron dan di Bali banyak masuk orang Australia,” kata Tri Yunis Miko, dikutip dari Tribunnews, Rabu (22/12/2021).

“Menurut saya Omicron sudah ada di sana (Bali), tapi memang belum dilaporkan saja, tapi yakin ada,” sambungnya.

Baca Juga: Mempersiapkan Kehamilan di Masa Pandemi, Penting Skrining Tambahan Untuk Menghindari Risiko Tertular

Dia meminta pemerintah untuk memastikan pemeriskaan Whole Genome Sequencing (WGS) berjalan dengan cepat, mengingat sifat penularan varian Omicron yang lebih cepat dibandingkan varian Covid-19 lain.

“Kalau mau serius (menghadapi varian Omicron), tidak boleh alam (WGS-nya). Kalau (WGS) lama-lama, ya artinya membiarkan penyebaran Omicron,” tuturnya.

Baca Juga: Booster Vaksin Moderna Efektif Lawan Omicron, Antibodi Meningkat 37 Kali Lipat

Pertambahan kasus positif Covid-19 varian Omicron membuat pemerintah semakin memperketat pembatasan di laut dan darat.

Ini karena positvy rate di pintu masuk di kedua perbatasan itu lebih tinggi 10 kali lipat dibanding udara.

Nadia Tarmidzi meminta mengimbau masyarakat untuk tetap selalu menerapkan protokol kesehatan dan mengurangi mobilitas, jika memang tidak ada kepentingan yang mendesak.