Posisikan bayi dengan baik sehingga ia bisa mengisap secara tepat.
Berikan stimulasi dengan meneteskan susu di puting sehingga bayi akan mengisap lebih keras.
Lakukan hal ini sesering mungkin sehingga sinyal ke hipofisis lebih banyak dan stimulasi pengeluaran hormon pun lebih banyak.
Di awal proses mengisap, dokter atau bidan bisa saja menganjurkan menggunakan alat bantu berupa pemakaian pipa nasogastrik.
Pipa ini ditempelkan di puting Ibu, kemudian dihubungkan ke cangkir atau semprit yang berisi susu atau ASI donor. Dengan begitu, bayi akan terus berusaha mengisap.
Yakin dan sabar
Baca Juga: Semakin Banyak Orang Masuk ke Indonesia di Akhir Tahun, Karantina Ditambah Jadi 14 Hari
Dibutuhkan keyakinan dan kesabaran Ibu sampai ASI benar-benar keluar. Percayalah, Ibu bisa memberikan induksi laktasi bagi bayi adopsi meski terkadang butuh waktu cukup lama sampai ASI diproduksi, sekitar 1—6 minggu.
Pahami hal-hal yang bisa menghambat pengeluaran ASI dan penanganannya, seperti: keengganan bayi menyusu, usia bayi yang sudah di atas 12 minggu, sudah terbiasa menyusu dengan botol, sudah diberikan makanan pendamping, dan lainnya.
Ibu perlu yakin dan sabar bisa mengatasi ini semua: ajak bayi untuk mau menyusu; hindari penggunaan botol; jika sudah diberikan makanan pendamping, cobalah memberi ASI terlebih dahulu; dan yang penting, motivasi Ibu harus tetap kuat.
Kontak kulit
Baca Juga: Siti Fadilah Akui Prediksi Bill Gates Mengenai Pandemi Covid-19: 'Dia Powernya Luar Biasa'