Find Us On Social Media :

4 Gejala dan Jenis Penyakit Infeksi Kelamin Perempuan yang Sering Terjadi

Seorang perempuan rentan mengalami infeksi pada kelaminnya.

GridHEALTH.id – Kelamin perempuan merupakan salah satu bagian tubuh yang rentan mengalami infeksi.

Bagian tubuh yang vital bagi seorang perempuan ini, bisa terinfeksi oleh bakteri, virus, parasit ataupun jamur.

Beberapa mikroorganisme tersebut sebenarnya ada yang tumbuh di sekitar vagina.

Namun jika pertumbuhannya tidak terkontrol, maka dapat menyebabkan infeksi.

Baca Juga: Penyakit infeksi Bakteri, Ini Gejala Paling Umum dan Tanda Bahayanya

Infeksi bisa terjadi karena beberapa hal, seperti tidak menjaga kebersihan dengan baik (malas mengganti celana dalam atau pembalut yang sudah penuh) dan penularan melalui hubungan seksual.

Baca Juga: Kenali Gejala Infeksi Raja Singa Berdasarkan Tingkat Keparahannya

Dilansir dari Mayo Clinic, Kamis (23/12/2021), infeksi pada kelamin perempuan akan menimbulkan gejala seperti berikut ini.

- Keputihan yang abnormal, warnanya kuning kehijauan, teksturnya kental, dan bau tidak sedap.

- Vagina rasanya gatal atau mengalami iritasi.

- Nyeri ketika sedang melakukan hubungan intim atau buang air kecil.

- Ada bercak darah, meskipun sedang tidak menstruasi.

Berikut ini adalah beberapa jenis infeksi kelamin perempuan yang paling sering terjadi.

1. Infeksi jamur vagina, disebabkan oleh Candida albicans. Candida sebenarnya memang ada di vagina sejak awal, tapi dalam jumlah yang sedikit, dikutip dari Kids Health, Kamis (23/12/2021).

Stres, kehamilan, dan penyakit tertentu menyebabkannya tumbuh tidak terkontrol, sehingga terjadi infeksi.

Infeksi jamur biasanya ditangani dengan obat dari dokter berbentuk tablet atau krim yang dioleskan ke vagina.

Baca Juga: Penyakit Infeksi Karena Virus Dapat Menyebabkan Komplikasi Serius, Ini Gejalanya

2. Vagionosis bakterial, infeksi kelamin wanita karena bakteri yang tidak seimbang. Kondisi ini sering dihubungkan dengan wanita yang sering berganti-ganti pasangan.

Namun sebenarnya infeksi vagionosis bakterial juga bisa dialami oleh wanita yang tidak aktif secara seksual.

Ditangani dengan menggunakan obat metronidazol atau krim klindamisin.

Baca Juga: Mengenal 5 Gejala Luka Infeksi dan Cara Mengobatinya Agar Tak Menyebar

3. Kista Bartholin, pembengkakan yang terjadi pada kelenjar yang ada di mulut vagina. Kelenjar pelumas terhambat, karena infeksi atau cedera.

Ini dapat membentuk abses, yang disebabkan oleh infeksi bakteri E. coli dan bakteri lain yang menyebabkan infeksi menular seksual, seperti gonore dan klamidia.

Infeksi kelamin wanita ini, bisa ditangani dengan berendam air hangat, operasi untuk mengeluarkan nanah, atau meminum antibiotik.

Baca Juga: Kenali Gejala dan Penanganan Sifilis yang Tepat, Agar Tidak Kambuh

4. Human papillomavirus (HPV), infeksi virus yang menyebabkan pertumbuhan kutil. Terdapat lebih dari 100 jenis HPV.

Beberapa di antaranya menyebabkan kutil dan sebagian lagi, memicu terjadinya kanker serviks.

Infeksi ini bisa dicegah dengan melakukan vaksinasi HPV dan wanita yang usianya sudah di atas 25 tahun atau aktif berhubungan seksual, wajib melakukan pemeriksaan serviks berkala ke dokter.

Infeksi kelamin perempuan bisa disebabkan oleh jamur, bakteri, ataupun virus.

Gejalanya kadang terlambat muncul, sehingga rutin melakukan pemeriksaan adalah cara yang tepat untuk mencegahnya.