"Jelas ini sangat cepat," kata Tedros.
Selain peningkatan penularan, data awal telah menunjukkan tanda-tanda resistensi yang mengkhawatirkan terhadap vaksin.
Namun, ada juga indikasi bahwa itu memicu gejala yang kurang parah daripada jenis sebelumnya.
Tetapi kepala ilmuwan WHO Soumya Swaminathan mengatakan pada konferensi pers Jumat (24/12/2021) bahwa kita tetap harus waspada karena masih terlalu dini menyimpulkan bahwa varian ini lebih ringan.
Swaminathan memperingatkan bahwa Afrika Selatan dan tempat-tempat lain yang melaporkan tingkat rawat inap yang lebih rendah dari Omicron telah terpukul keras pada gelombang sebelumnya, sehingga banyak dari kasus Omicron mungkin merupakan infeksi ulang.
"Variannya mungkin berperilaku berbeda pada orang dengan kekebalan sebelumnya," katanya.
Baca Juga: Healthy Move, 6 Tips dan Trik Tetap Termotivasi Untuk Berolahraga
Baca Juga: Gejala dan Penanganan Konjungtivitis, Mata Merah Disebabkan Infeksi
Tedros menunjukkan bahwa terlepas dari tingkat keparahan varian,banyaknya kasus dapat membuat sistem kesehatan di semua negara kewalahan dan bisa menelan korban bisa lambat penanganannya.