Find Us On Social Media :

6 Penyebab Utama Demam Setelah Melahirkan, Tidak Wajar Jika Hal Ini Terjadi

Demam setelah melahirkan wajar, tapi jika smapai hal ini terjadi harus diwaspadai.

GridHEALTH.id - Setelah melahirkan ibu harus waspada manakala mengalami demam.

Memang demam yang terjadi setelah melahirkan wajar.

Saat itu terjadi, suhu tubuh bisa naik (demam ringan) atau bahkan mencapai 38 C.

Meski begitu, demam ini biasanya terjadi beberapa jam usai melahirkan lalu di 12 jam setelah persalinan, suhu tubuh biasanya akan kembali normal.

Tidak ada penyebab pasti kenapa demam ini terjadi, tapi sebagian dokter menduga, kondisi itu terjadi karena ibu kecapekan atau kurang minum.Nah, hal yang musti diwaspadai bilamana demam setelah melahirkan melebihi 38 C dan berlangsung lebih dari 2 hari.

Ini bisa jadi tanda atau gejala infeksi setelah melahirkan.

Selain demam tinggi, menurut dr. M.H. Roy Sianturi, SpOG, dari Bethsaida Hospital Gading Serpong, Tangerang, gejala infeksi setelahmelahirkan dimasa nifas, ibu akan merasakan nyeri di bagian bawah perut (sekitar rahim), darah nifas yang keluar berbau tidak enak dan berwarna agak kekuningan, perut terasa kembung dan terlihat membengkak, serta perdarahan hebat.

Baca Juga: Viral Produk Skincare Lokal Brand X Merugikan Masyarakat, Dokter Kulit Ikut Mengeluh

Infeksi penyebab demam setelah melahirkan dapat timbul seperti dipaparkan dokter Roy:* Terjadi trauma pada jaringan akibat kuman masuk hingga ke dalam rahim. Inilah salah satu penyebab demam usai melahirkan. Masuknya kuman dapat melalui sarung tangan ataupun alat-alat medis yang digunakan oleh tenaga kesehatan yang membantu proses persalinan.

Namun, hal itu hanya dapat terjadi bila peralatan medis tidak melalui proses sterilisasi yang tepat. Umumnya, rumah sakit membersihkan alat-alat medis dengan autoklaf, yakni alat pemanas yang menggunakan uap bersuhu dan bertekanan tinggi untuk membunuh sel resisten yang diproduksi oleh bakteri.

Persalinan sesar yang menggunakan banyak alat lebih rentan terhadap infeksi ketimbang persalinan normal. Perbandingan risiko infeksi pada operasi sesar dan persalinan normal adalah tiga berbanding satu.

tulah mengapa, untuk mencegah timbulnya infeksi, setiap Mama yang menjalani operasi sesar akan diberikan antibiotik.* Terjadi robekan di jalan lahir—pada persalinan normal—sehingga harus dilakukan penjahitan.Akibatnya, kuman dapat naik hingga ke dalam kandungan. Oleh karena itu, antibiotik juga diberikan pada Mama  yang menjalani penjahitan ini.* Ada sisa plasenta tertinggal di dalam rahim.Beberapa menit setelah bayi lahir, umumnya plasenta akan segera menyusul keluar. Namun, jika rahim tidak berkontraksi dengan baik, maka proses pelepasan plasenta tidak dapat berjalan dengan sempurna sehingga ada sisa-sisa plasenta yang masih tertinggal di dalam rahim.

Baca Juga: Mendeteksi Varian Omicron 4-6 Jam, Tes PCR Baru Disiapkan Menkes

Nah, sisa plasenta yang tertinggal di dalam rahim selama lebih dari 30 menit disebut retensio plasenta.

Rahim yang tidak bersih rentan infeksi serta perdarahan. Guna menghindari terjadinya retensio plasenta, setelah plasenta dilahirkan, dokter ataupun penolong persalinan akan memeriksa dan memastikan bahwa seluruh plasenta telah berhasil dikeluarkan dari rahim.* Terjadi persalinan macet atau berjalan sangat lama dan kontraksi kurang bagus.Biasanya hal ini disebabkan oleh pemeriksaan dalam.

Untuk mengurangi risiko tersebut, pemeriksaan dalam sebaiknya dibatasi maksimal tiga kali hingga saat persalinan.

Selain itu, dokter ataupun penolong persalinan yang akan melakukan pemeriksaan dalam diwajibkan membersihkan tangannya dengan sabun atau cairan disinfektan.

Baca Juga: Peradangan Mulut Rahim Servisitis Bisa Disebabkan Penyakit Infeksi, Kenali Gejalanya Ini

Sarung tangan yang digunakan pun harus dalam kondisi bersih dan telah melalui proses sterilisasi.

* Ketuban pecah sebelum waktunya.Oleh karena itu, dalam waktu 6 hingga 8 jam setelah ketuban pecah, ibu sudah harus ke rumah sakit.

Kecuali bila sebelumnya sudah diberitahu bahwa bayinya melintang, maka saat ketuban pecah tidak boleh menunda lagi, harus langsung ke rumah sakit untuk berbaring agar tali pusar tidak turun dan membahayakan janin.* Kebersihan yang tak terjaga pada organ intim/luka bekas operasi.

Baca Juga: Kasus Varian Omicron Bertambah, Masyarakat Diminta Tunda Pergi ke Luar Negeri

Meski aneka penyebab infeksi nifas di atas dapat dicegah, namun apabila tidak menjaga kebersihan organ intim/luka bekas operasi pascapersalinan, maka infeksi dapat terjadi.

Demam usai melahirkan pun akan terjadi. Itulah mengapa, meski setelah melahirkan, akan sangat sibuk dengan si kecil, namun jangan sampai abai untuk menjaga kebersihan diri terutama pada area organ intim/luka bekas operasi sesar. (*)

Baca Juga: Teman-teman Artis Menguatkan Inul Daratista, Curhat Tak Mau Jandi Janda Adam Suseno yang Kini di Rumah SakitArtikel ini telah publish di nakita.id, dengan judul; Mengapa Mama Alami Demam Usai Melahirkan? dan Hati-hati, Demam Usai Melahirkan