BV dikaitkan dengan hasil obstetri dan ginekologi yang buruk seperti kelahiran prematur, infeksi setelah operasi seperti histerektomi, dan dapat membuat wanita lebih rentan terhadap infeksi menular seksual, terutama HIV.
Untuk penyebabnya sendiri, sampai saat ini para ahli medis belum sepenuhnya memahami.
Namun mereka sepakat bahwa infeksi berkaitan dengan aktivitas tertentu, seperti gonta-ganti pasangan dan douching atau mencuci organ intim dengan produk berbahan kimia tertentu.
Penyakit infeksi tentu harus diwaspadai, sebab jika dibiarkan begitu saja dalam waktu yang lama dapat memicu terjadinya komplikasi yang merugikan, seperti memicu terjadinya kelahiran prematur saat hamil, penyakit infeksi seksual menular, sampai penyakit radang panggul (PID).
Lantas bagaimana cara mengobati BV?
Baca Juga: Bukan Cuma Tak Sedap Dipandang, Lemak di Leher Jadi Ukuran Risiko Penyakit Jantung