Find Us On Social Media :

Kekurangan Vitamin D Berisiko Masalah Kesehatan, Bisa Optimalkan dengan Suplemen

Kekurangan vitamin D menyebabkan masalah kesehatan.

GridHEALTH.id – Menjaga kesehatan tubuh merupakan hal yang sangat penting untuk dilakukan. Apalagi saat ini sudah banyak orang yang kembali menjalani aktivitas normal di luar rumah.

Tak hanya sekadar memperhatikan makanan yang dikonsumsi sehari-hari dan olahraga, menjaga kesehatan tubuh juga harus dibarengi dengan pemenuhan asupan vitamin, khususnya vitamin D.

Vitamin D memiliki peran yang besar dalam memperkuat sistem imun tubuh, sehingga bisa melindungi diri dari infeksi yang disebabkan oleh bakteri, parasit, dan virus. Apalagi saat ini pandemi Covid-19 masih terjadi.

Diketahui asupan vitamin D yang harus dipenuhi sekitar 600-800 International Unit (IU) per hari. Informasi mengenai asupan vitamin D ini, masih kurang di masyarakat, sehingga kebutuhannya tidak terpenuhi dan meningkatkan risiko masalah kesehatan.

Dokter Adam Prabata General Practioner & PhD Candidate in Medical Science mengatakan, banyak orang yang tidak menyadari kalau dirinya mengalami defiensi vitamin D.

“Kekurangan atau defiensi vitamin D itu cukup banyak ditemukan. Tapi kebanyakan orang tidak sadar karena keluhannya itu sangat ringan. Bahkan, ada orang-orang yang tidak ada keluhan sama sekali,” kata dr Adam dalam konfrensi pers peluncuran Fortiboost D3 1000 IU yang diadakan oleh Combiphar, Kamis (13/01/2022).

Gejala defisiensi vitamin D yang paling sering terjadi adalah tubuh menjadi mudah terinfeksi virus (batuk dan pilek), kelelahan, dan sakit tulang atau nyeri otot.

Selain itu, kekurangan vitamin D menurut Adam juga mempengaruhi proses penyembuhan luka, sehingga lebih lama.

Baca Juga: Vitamin D Hilangkan Sakit Pasca Melahirkan, Dapatkan dari Suplemen dan Sinar Matahari

“Kekurangan vitamin D bisa mempengaruhi kesehatan tubuh secara keseluruhan, karena vitamin D berperan penting dalam proses dan sistem di dalam tubuh. Ketika vitamin D berkurang, aka nada kondisi-kondisi atau penyakit yang risikonya meningkat,” jelasnya.

Risiko penyakit yang mungkin akan terjadi jika seseorang mengalami kekurangan vitamin D, di antaranya autoimun, diabetes, kardiovaskular (penyakit jantung), ginjal, dan beberapa jenis kanker tertentu.

Oleh karena itu, penting untuk menemuhi kebutuhan vitamin D harian dengan melakukan beberapa hal berikut ini.

1. Mengecek kadar vitamin D di dalam darah secara berkala.

2. Memperbanyak aktivitas di luar ruangan, agar terkena sinar matahari (berjemur paling lama 5-15 menit)

3. Mengonsumsi makanan dengan kandungan vitamin D (salmon, tuna, dan hati sapi)

4. Mengonsumsi suplemen vitamin D

Combiphar meluncurkan suplemen Foortibost D3 1000 IU, untuk membantu memenuhi kebutuhan vitamin D harian masyarakat, agar kesehatan tubuh tetap terjaga.

Vitamin D3, dapat bertahan lama di darah dan berpotensi lebih kuat meningkatkan kadar vitamin D, dibandingkan vitamin D2.

Baca Juga: Lidah Ternyata Dapat Mengindentifikasi Kekurangan Vitamin D, Studi

Mengonsusmi vitamin D3 1000 IU, cukup ideal untuk menjaga kadar vitamin D tetap optimal dan mencegah terjadinya defisiensi, dan pencegahan terhadap penyakit infeksi.

“Terdapat sebuah studi yang menyebutkan secara spesifik bahwa pasien dengan kadar serum D3 yang optimal kurang lebih 50 ng/mL, berasosiasi dengan kemungkinan sangat kecil untuk mengalami konsekuensi fatal akibat Covid-19,” jelas dr Adam Prabata.

Vaksinasi dan konsumsi suplemen vitamin D3 yang dilakukan secara rutin, dapat membantu mencegah risiko infeksi berat jika terpapar Covid-19. Apalagi saat ini, ada varian baru Omicron yang mengkhawatirkan.

Weitarsa Hendarto, Senior Vice President Marketing & International Operations Combiphar menjelaskan, “Fortiboost D3 mampu memenuhi kebutuhan vitamin D pada kondisi tertentu, seperti ibu hamil dan menyusui, kalangan lanjut usia, kalangan yang berisiko tinggi, dan penderita penyakit infeksi atau autoimun.”

Suplemen ini dirancang bebas gluten, sehingga aman dikonsumsi oleh masyarakat yang intoleran terhadap gluten dan bentuknya tablet kunyah membuatnya lebih mudah untuk dikonsumsi.

 Baca Juga: Supaya Cepat Pulih, Konsumsi 5 Nutrisi Ini Saat Terinfeksi Covid-19