GridHEALTH.id - Varian omicron yang sangat menular sekarang menyumbang sebagian besar kasus baru di berbagai belahan dunia.
Ini tampak dari berbagai lonjakan kasus Covid-19 dan permintaan yang tinggi untuk tes cepat (PCR dan tes antigen) baik mendatangi klinik maupun di rumah.
Tetapi tes-tes itu belum dapat membedakan, apakah seseorang telah tertular Omicron, varian sebelumnya atau hanya demam musiman. Tes itu hanya memperlihatkan seseorang terkena Covd-19
Judith O'Donnell, kepala penyakit menular di Penn Presbyterian Medical Center di Philadelphia, dikutip Deutsche Presse-Agentur (13/01/2022) menjawab tentang lonjakan terbaru dan bagaimana gejala Omicron berbeda antara pasien yang divaksinasi dan yang tidak divaksinasi.
Apa saja gejala dari Omicron?
Kami masih melihat daftar gejala yang biasa kami harapkan dengan Covid-19 yaitu demam, kelelahan, batuk, sesak napas, dan kemudian kehilangan penciuman dan perasa. Kadang hidung tersumbat, pilek, kadang mual dan muntah, dan kadang diare.
Tetapi saya juga melihat, saya tidak melihat banyak demam pada orang yang divaksinasi, jika ada, dibandingkan dengan orang yang tidak divaksinasi.
Ada beberapa laporan dalam literatur ilmiah bahwa ketika pasien telah divaksinasi bahkan sudah diberi booster penguat, gejalanya, secara umum, jauh lebih ringan.
Mereka lebih konsisten dengan flu biasa. Seperti mendapatkan lebih banyak pilek, atau hidung tersumbat. Itu tampaknya ditunjukkan dalam beberapa studi ilmiah awal.
Baca Juga: Vaksin Booster Secara Signifikan Meningkatkan Antibodi Terhadap Omicron, kata AstraZeneca
Baca Juga: Ini 5 Pertanyaan Umum Pola Makan Seputar Diet Pada Ibu Menyusui
Mengapa omicron tampaknya menyebabkan kasus yang lebih ringan?