Find Us On Social Media :

Hubungan Suami Istri yang Aman Bagi Penyandang Penyakit Jantung, Ini Tipsnya

Hubungan suami istri bagi penyandang penyakit jantung tidak boleh sembarangan.

GridHEALTH.id - Didiagnosis sebagai penyandang penyakit jantung memang tidak mudah.

Sebab beberapa aktivitas sehari-hari yang biasa dilakukan tentunya perlu disesuaikan dengan kondisi penyakit tersebut.

Misalnya saja perihal hubungan suami istri.

Melansir laman hopkinsmedicine.org, jika kita didiagnosis sebagai penyandang penyakit jantung, wajar jika khawatir soal masalah kehidupan seksual.

Sebab hubungan suami istri diketahui membutuhkan cukup banyak tenaga yang tentunya berkaitan langsung dengan organ jantung.

Michael Blaha, M.D., M.P.H, direktur penelitian klinis di Pusat Pencegahan Penyakit Jantung Johns Hopkins Ciccarone, menjelaskan bahwa kemungkinan mengalami serangan jantung selama aktivitas seksual sangat rendah dan seharusnya tidak membuat kita takut.

Namun memastikan kondisi jantung kita tetap baik adalah hal yang penting sebelum berhubungan intim.

Kita disarankan menjauhkan diri dari aktivitas fisik yang berat, termasuk hubungan suami istri, sampai kita menemui dokter jika memiliki gejala penyakit jantung seperti:

- Nyeri dada

Baca Juga: Penyebab Munculnya Kelebihan Lemak Perut yang Bisa Datangkan Penyakit

- Sesak napas

- Detak jantung tak teratur

- Mual atau gangguan pencernaan

Melansir laman heart.org (31/7/2015), berikut tips hubungan suami istri bagi penyandang penyakit jantung.

- Mintalah dokter untuk mengevaluasi kondisi kita sebelum melanjutkan aktivitas seksual.

- Jika kita pernah mengalami gagal jantung atau serangan jantung, rehabilitasi jantung dan aktivitas fisik secara teratur dapat mengurangi risiko komplikasi terkait aktivitas seksual.

- Jika kita seorang wanita yang berpikir untuk memulai pengendalian kelahiran atau hamil, pastikan untuk berbicara dengan dokter terlebih dahulu.

- Jika kita mengalami disfungsi seksual, tanyakan kepada dokter untuk melihat apakah itu mungkin terkait dengan penyakit kardiovaskular atau kecemasan, depresi, atau faktor lainnya.

- Jangan melewatkan obat yang dapat memperbaiki gejala kardiovaskular karena kita khawatir obat tersebut dapat memengaruhi dorongan atau fungsi seks. Kesehatan jantung harus didahulukan!

Baca Juga: Ibu Melahirkan Bayi Prematur Berisiko Mengalami Sakit Jantung

- Obat-obatan untuk mengobati disfungsi ereksi umumnya aman, meskipun tidak boleh digunakan jika kita menerima terapi nitrat untuk nyeri dada akibat penyakit arteri koroner. Mereka juga tidak boleh diberikan 24-48 jam menggunakan obat disfungsi ereksi (tergantung pada obat yang digunakan).

- Jika kita seorang wanita pasca-menopause dengan penyakit kardiovaskular, umumnya aman untuk menggunakan estrogen yang dimasukkan secara topikal atau vagina untuk pengobatan hubungan seksual yang menyakitkan.

Penelitian lebih lanjut diperlukan pada aktivitas seksual dalam kondisi kardiovaskular tertentu, terutama dalam kaitannya dengan wanita dan orang dewasa yang lebih tua.

Namun intinya, jika kita didiagnosis sebagai penyandang penyakit jantung baiknya lakukan konsultasi terebih dahulu sebelum melakukan hubungan suami istri.(*)

Baca Juga: Bercinta di Masa Kehamilan, Ini Aturannya yang Perlu Diketahui