Find Us On Social Media :

Kerontokan Rambut Saat Menyandang Diabetes, Ini Penyebab dan Perawatannya

Penyandang diabetes berisiko tinggi mengalami kerontokan rambut.

GridHEALTH.id - Dalam beberapa kasus, diabetes dapat menyebabkan kerontokan rambut dan kerusakan rambut.

Hal ini pun disetujui oleh Dr Zeel Gandhi, Kepala Dokter Ayurveda di Vedix.

Menurut Gandhi, gula darah tinggi mengganggu getah bening dan jaringan lemak.

Getah bening yang terganggu dapat mengganggu suplai nutrisi ke rambut, membuatnya rentan terhadap infeksi kulit kepala.

"Jaringan lemak memberi nutrisi pada jaringan tulang. Rambut sebagai produk sampingan dari jaringan tulang, akan terpengaruh ketika metabolisme jaringan lemak terganggu,” ucapnya dilansir dari vedix.com (17/11/2021).

Ini terjadi karena diabetes memengaruhi siklus pertumbuhan alami rambut dengan:

- Menghambat pertumbuhan rambut baru

- Menyebabkan pertumbuhan rambut tidak normal

- Menghambat pertumbuhan rambut

Baca Juga: 4 Hal Ini Bisa Buat Penyandang Diabetes Sakit Perut, Ketahui Cara Mengatasinya

Selain itu, beberapa penyebab umum kerontokan rambut akibat diabetes adalah:

1. Gula darah tinggi

Manajemen diabetes yang tidak diobati atau tidak terkontrol dapat menyebabkan kadar gula darah tinggi, yang berdampak buruk bagi kesehatan secara keseluruhan.

Gula darah yang tidak terkontrol biasanya merusak banyak pembuluh darah, organ, dan jaringan di dalam tubuh.

Pembuluh darah yang rusak membatasi aliran darah yang normal, mengakibatkan kekurangan oksigen dan nutrisi.

Ini berdampak buruk pada siklus pertumbuhan folikel rambut, menyebabkan rambut rontok dan rontok.

2. Stres dan ketidakseimbangan hormon

Diabetes sering menyebabkan stres fisik dan emosional pada individu.

Stres terus menerus dapat menyebabkan fluktuasi hormonal yang dapat mempengaruhi proses pertumbuhan rambut normal.

3. Alopecia areata (penyakit autoimun)

Dalam kondisi kulit kepala ini, sistem kekebalan seseorang mulai menyerang folikel rambut normal karena perubahan respons kekebalan.

Individu dengan diabetes tipe 1 lebih rentan.

Kerontokan rambut dapat terjadi di bagian lengan, kepala, dan daerah lain di mana rambut biasanya tumbuh.

Baca Juga: Lemak Perut Berisiko Datangkan Penyakit, Ini Cara Mudah Menguranginya

Perawatan rambut rontok

Melihat banyak helai rambut di sisir atau melihat gumpalan rambut keluar saat mandi tentu membuat penyandang diabetes stres dan dapat menyebabkan kecemasan.

Untuk sebagian besar, kerontokan rambut dapat diatasi, namun itu tetap tergantung pada penyebabnya.

Karenanya untuk mengatasi rambut rontok, penyandang diabetes perlu berkonsultasi dengan dokter.

Lebih lanjut, berikut perawatan rambut rontok yang bisa dilakukan penyandang diabetes seperti dilansir dari laman diabetesselfmanagement.com (25/8/2021).

- Minum obat-obatan

Beberapa obat dapat membantu mengobati kerontokan rambut, termasuk pada penyandang diabetes.

Ini adalah minoxidil (nama merek Rogaine); finasteride (Propecia, Proscar), yang hanya untuk pria dewasa; spironolakton (Carospir, Aldactone); dan dutasteride (Avodart).

- Memperbaiki asupan nutrisi

Kekurangan nutrisi tertentu, seperti protein, zat besi, seng, biotin, tembaga, dan asam lemak esensial dapat menyebabkan kerontokan rambut.

Tetapi mengonsumsi suplemen belum tentu jawabannya.

Namun Ahli diet dapat membantu menentukan apakah kita kekurangan nutrisi tertentu.

- Transplantasi

Transplantasi rambut atau operasi restorasi dapat menjadi pilihan.

Namun, operasi itu mahal dan berisiko menyebabkan infeksi dan jaringan parut.

- Perawatan laser

Perawatan laser seperti sisir laser, pita, dan topi yang memancarkan laser intensitas rendah telah disetujui untuk merangsang folikel rambut untuk pertumbuhan rambut.

Perangkat ini umumnya tidak ditanggung oleh asuransi dan bisa mahal.

Meskipun mereka dapat membantu, mereka tidak bekerja untuk semua orang.

- Minyak esensial

Minyak esensial tertentu, ketika dipijat setiap hari ke kulit kepala dapat membantu pertumbuhan kembali rambut.

Minyak rosemary, thyme, lavender, dan cedarwood yang dicampur ke dalam minyak pembawa seperti jojoba atau biji anggur mungkin bermanfaat.(*)

Baca Juga: Penyebab Munculnya Kelebihan Lemak Perut yang Bisa Datangkan Penyakit