Find Us On Social Media :

Kasus Omicron Naik, Presiden Jokowi Sarankan WFH Diberlakukan Lagi

Kasus Covid-19 akibat Omicron naik, presiden Joko Widodo sarankan berlakukan kembali work from home.

GridHEALTH.id - Kasus varian virus corona Omicron yang meningkat setidaknya di seratus negara, termasuk Indonesia menimbulkan perhatian sekaligus kekhawatiran tersendiri.

Melihat kondisi ini, Presiden Joko Widodo bahkan kembali menyarankan bekerja dari rumah atau work from home (WFH).

“Jika bapak ibu saudara-saudara sekalian tidak memiliki keperluan mendesak sebaiknya mengurangi kegiatan di pusat-pusat keramaian.

Dan untuk mereka yang bisa bekerja dari rumah, work from home lakukanlah kerja dari rumah. Dan saya juga meminta untuk tidak berpegian keluar negeri jika tidak ada urusan yang penting dan mendesak,” katanya dikutip dari Kompas.com (19/01/2022).

Sementara Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreysus menegaskan belum ada negara yang keluar dari pandemi.

Menurutnya, sistem perawatan kesehatan di banyak negara kini masih berada di bawah tekanan gelombang Omicron, tingkat penularan tertinggi yang belum pernah terjadi sebelumnya."Saya mendesak semua orang untuk melakukan yang terbaik, untuk mengurangi risiko infeksi sehingga Anda dapat membantu menghilangkan tekanan di sistem kesehatan," kata Tedros dikutip dari situs WHO.intBerulang kali Tedros mengingatkan distribusi vaksin yang tak merata di seluruh dunia memicu risiko munculnya varian baru. Distribusi vaksin ini masih menjadi masalah.WHO menetapkan target setiap negara setidaknya memvaksinasi 40% dari populasi di akhir tahun 2021, tetapi ada 92 negara yang belum mencapai target tersebut.

Baca Juga: Omicron, Keringat Malam Bisa Menjadi Gejala Tidak Biasa Varian Baru

Baca Juga: 4 Alasan Mengapa Perut Sering Mulas, Hati-hati Ada Batu Ginjal

"Pandemi ini belum berakhir dan dengan pertumbuhan Omicron yang luar biasa secara global, varian baru kemungkinan akan muncul, itulah sebabnya tracing dan testing tetap penting," kata Tedros.

Senada, Kepala tim teknis Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Maria Van Kerkhove juga mengingatkan varian Omicron memiliki tingkat infeksi yang tinggi dibandingkan varian lain. Karenanya, berisiko memicu virus terus bermutasi."Kami mendengar banyak orang meyakini Omicron adalah varian terakhir dan pandemi akan segera berakhir setelah ini. Itu tak akan terjadi karena virus ini beredar pada tingkat yang sangat intens di seluruh dunia," sebut Maria Van Kerkhove.Kasus harian Covid-19 dunia belakangan meningkat 20%, sepekan terakhir hampir 19 juta orang dilaporkan terpapar Covid-19 berdasarkan catatan WHO. Menurut Van Kerkhove, angka sebenarnya bisa jauh lebih tinggi dari yang dilaporkan.Ia mendesak pemerintah di banyak negara untuk mengevaluasi dan terus memonitoring catatan kasus Covid-19 varian Omicron, agar transmisi bisa dicegah. (*)

Baca Juga: Nyeri Pada Satu Sisi Payudara Bisa Berarti Mastalgia, Kenali Penyebabnya

Baca Juga: Healthy Move, 5 Variasi Push-up Membakar Kalori dan Membentuk Otot