Find Us On Social Media :

Aneka Mitos Melahirkan Sesar yang Jauh dari Kata Benar, Jangan Dipercaya

Melahirka dengan cara pervaginam VS sesar.

GridHEALTH.id - Soal mitos di Indonesia banyak sekali. Malah banyak mitos yang sepertinya benar padahal jauh kebenaran.

Mitos yang paling membuat perempuan gundah adalah proses melahirkan.

Nah, proses melahirkan sesar ternyata mempunyai banyai mitos yang jauh dari kata benar.

Karenanya aneka mitos melahirkan sesar yang diangkat oleh GridHEALTH.id kali ini, wajib jangan dipercaya.

Berikut sembilan mitos melahirkan sesar yang banyak sekali terlihat benar, padahal jauh dari kata benar.

Karenanya wajib jangan dipercaya.

1. Bayi tidak terjalin bonding dengan ibu

Alasannya karena setelah operasi caesar anak tidak langsung melakukan kontak kulit dengan Ibu.

Memang kontak kulit dibutuhkan untuk membantu menstabilkan pernapasan dan suhu tubuh bayi.

Baca Juga: Kabar Baik, Jika Masyarakat Lakukan Ini Covid-19 Bisa Jadi Flu Biasa

Proses ini akan sulit dilakukan setelah operasi caesar.

Karena itu, sebelum hari H, ibu hamil sebaiknya menanyakan lebih dulu pada dokter mengenai kebijakan rumah sakit dalam melakukan kontak kulit setelah persalinan.

Beberapa rumah sakit biasanya memiliki perawat yang siap mendampingi Ibu untuk memfasilitasi proses skin to skin contact ini.

Saat ini walau melahirkan sesar skin to skin contact antara ibu dan bayi setelah melahirkan akan ada. Kecuali dalam kondisi medis tertentu.

2. Ibu tidak sadar karena operasi sesar

Menurut situs kesehatan WebMD, epidural biasanya digunakan untuk mengatasi rasa sakit selama prosedur operasi sesarr

Sedangkan bius total hanya digunakan dalam situasi darurat.

Jadi pada intinya ibu sesar tetapo sadar selama proses melahirkan.

bahkan ibu bisa langsung memegang bayi ketika ia baru dikeluarkan dari perut.

Baca Juga: Diabetes Anak Paling Banyak Terjadi pada Usia 10-14 Tahun, Kontrol Metabolik Kunci Hidup Sehat Penyintas

3. Perasaan bersalah berkepanjangan

Ibu pasti akan merasa sangat bersyukur karena si bayi dapat dilahirkan dengan lancar, aman dan cepat usai menjalani operasi caesar.

Tim dokter yang bekerja tentunya juga menginginkan keamanan untuk Ibu dan bayi.

Jadi jauhi rasa bersalah seperti yang banyak orang bilang. Ibu melahirkan sesar adalah ibu sejati. Melahirkan sesar tidak seenak dan semudah yang dikatakan orang-orang yang tak memahaminya.

4. Boleh operasi caesar kapan saja

Keputusan operasi caesar sebaiknya dipilih oleh Ibu dan Ayah.

Artinya, kedua belah pihak seharusnya sudah sepakat bahwa operasi caesar adalah jalan terbaik untuk semuanya.

Faktanya, menurut American Congress of Obstetricians and Gynecologists, dokter tidak diizinkan menjadwalkan operasi caesar sebelum usia kehamilan 39 minggu kecuali ada situasi yang mengancam nyawa ibu hamil maupun bayinya.

5. Tidak mempunyai kesempatan untuk bersalin normal selamanya.

Baca Juga: 7 Penyebab Bibir Pecah-pecah, Salah Satunya Kebiasaan Gigit Bibir

Menurut American Congress of Obstetricians and Gynecologists, keputusan untuk menjalani VBAC (Vaginal Birth After Cesarean-section) atau melahirkan normal setelah melakukan operasi sesar tergantung pada beberapa faktor, seperti tipe sayatan pada perut ibu dari operasi sebelumnya, berapa kali operasi caesar pernah dilakukan, dan apakah Ibu memiliki kondisi medis untuk membuat persalinan normal menjadi tidak aman.

Jadi bisa saja ibu anak pertama sesar, anak kedua normal.

6. Operasi caesar tak lagi menegangkan, karena sudah direncanakan

Christy Kidner, penulis lepas asal Australia, mengatakan bahwa operasi sesar pertama yang dilakukannya terjadi karena kondisi jantung bayi yang tidak memungkinkan jika menjalani persalinan normal.

Karenanya, saat kehamilan kedua, ia memilih untuk tetap melakukan persalinan sesar. Dan, Christy mengaku tetap gugup sebelum dan saat menjalaninya.

7. Operasi caesar sama sekali tidak menyakitkan

Hal yang harus diingat oleh banyak orang adalah bahwa operasi sesar mempunyai efek yang tidak mudah.

Meskipun dibius, operasi sesar tidak berarti sama sekali tidak menyakitkan.

Ibu hamil yang menjalani operasi sesar akan menghadapi proses penyembuhan setidaknya dua minggu setelah melahirkan.

Baca Juga: Tahapan Gejala Infeksi Corona Mulai Hari Pertama Hingga Hari ke 17

Pada saat itu bagian perut yang dibedah untuk mengeluarkan bayi akan menimbulkan rasa nyeri, bahkan untuk sekadar menunduk atau mengangkat barang.

8. Perempuan dianggap tidak sepenuhnya menjadi ibu

Hanya karena bayi Ibu dilahirkan dalam ruang dan prosedur operasi, bukan berarti seorang wanita dapat dianggap tidak menjadi Ibu sejati.

Perjalanan membawa janin selama berbulan-bulan dan membesarkannya di dalam rahim, merupakan proses untuk membawa seorang manusia ke dunia yang sudah selayaknya dihargai.

9. Ibu akan kesulitan menyusui

Shilpi S. Mehta-Lee, asisten profesor Maternal Fetal Medicine di NYU Langone Medical Center mengatakan, cara ibu melahirkan tidak memengaruhi kemampuannya untuk menyusui.

Jika Ibu tidak mampu melakukan inisiasi menyusui dini di ruang bersalin, dokter biasakan akan mengizinkan Ibu mulai menyusui begitu sudah dalam masa pemulihan.

Nah, setelah membaca artikel ini jangan ada lagi stigma negatif mengenai operasi sesar. Pun ibu yang menjalaninya jangan minder. Teteplah percaya diri.(*)

Baca Juga: Jangan Percaya Omicron Ringan, Jangan Hanya Bicara Statistik, Ini Faktanya

Artikel ini telah publish di nakita.id dengan judul; 9 Mitos tentang Operasi Caesar yang Sebaiknya Diabaikan