Find Us On Social Media :

Klik di Sini Jika Belum Dapatkan Sertifikat Vaksin ke 3, Ingat Setelah Divaksin Booster Dilarang Olahraga Berat

Setelah divaksin dosis ke 3 pastikan sudah mendapat sertifikatnya. Juga ingat jangan olahraga berat.

GridHEALTH.id - Sudah vaksin booster? Ayo bagi yang belum segera vaksin Covid-129 ke 3 alias booster, demi kebaikan kita bersama.

Dengan vaksin booster, kita bisa ikut andil memutus mata rantai penularan infeksi virus Corona penyebab Covid-19.

Selain itu mendapatkan vaksin booster mudah, tinggal datang ke faskes terdekat beres.

Nah, bagi sudah mendapatkan vaksin Covid-19 booster, apakah sertivikat vaksin ke 3 tersebut sudah diterima?

Jika belum tampil di akun PeduliLindungi kita, baik segera diurus.

Menurut Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan, SIti Nadia Tarmidzi menyampaikan, cara mengunduh sama dengan sertifikat vaksin sebelumnya.

"Iya (cara cek dan download sertifikat vaksin sama dengan sebelumnya)," ujar Nadia.

Cara Download Sertifikat Vaksin Booster di Aplikasi PeduliLindungi

1. Klik login jika sudah mempunyai akun. Jika belum tentu harus membuatnya terlebih dahulu. Ikuti petunjuk yang ada;

Baca Juga: 5 Manfaat Berpuasa Bagi Perempuan, Bisa Mencegah Jerawat dan Penuaan

2. Klik Sertifikat Vaksin;

Apabila sudah melaksanakan vaksinasi booster, maka akan tampil sertifikat vaksin booster.

3. Klik Unduh Sertifikat.

Cara Download Sertifikat Vaksin Booster di Website PeduliLindungi.id

1. Buka laman pedulilindungi.id atau klik di sini;

2. Klik Nama di bagian kanan atas;

3. Klik Seritifkat Vaksin

4. Untuk mengunduhnya, klik "Unduh Sertifikat", maka secara otomatis sertifikat vaksinasi akan ter-download.

Bagaimana jika sudah vaksin booster, tapi hingga saat ini sertifikat vaksin ke tiga belum juga muncul atau diterima?

Baca Juga: Melahirkan Normal Tanpa Rasa Sakit dengan Bantuan Alat Modern Poin Digitas Acupresure

Mengenai hal ini, Juru bicara vaksinasi COVID-19 Kementerian Kesehatan dr Siti Nadia Tarmizi menjelaskan setiap warga yang sudah divaksin, pasti mendapatkan sertifikat vaksin dalam waktu 7-10 hari usai vaksinasi.

Sertifikat vaksin COVID-19 ini dapat diakses melalui tautan yang dikirim via SMS oleh nomor 1199 atau diunduh melalui situs dan aplikasi PeduliLindungi.

Sudah Booster Tapi Belum Mendapat Sertifikat Vaksin ke 3

Bagi yang belum juga menerima sertifikat vaksin ke 3 padahal sudah disuntik vaksin booster Covid-19, dikutip dari laman Sehatnegeriku.kemkes.go.id, jbisa mengirimkan pengaduan melalui e-mail sertifikat@pedulilindungi.id.

Masyarakat bisa mengirim e-mail dengan format:* Nama Lengkap

* NIK KTP

* Tempat, Tanggal Lahir

* Nomor HP

Baca Juga: Ketahui Penyebab Dahak di Tenggorokan dan Cara Mengatasinya Secara Alami

* Keluhan

* Foto KTP dan selfie (swafoto) sambil memegang KTP

* Foto kartu vaksinasi yang sudah diterimaBisa juga dengan Lapor di Chatbot WhatsAppKemenkes juga resmi meluncurkan layanan pengaduan melalui nomor WhatsApp.

Ini bertujuan untuk mempermudah warga dalam mengeluhkan masalah sertifikat vaksin COVID-19.Adapun pelayanan ini khusus untuk mengatasi keluhan sertifikat vaksin COVID-19, status vaksinasi COVID-19, dan perbaikan informasi diri di kartu vaksin tersebut.Layanan atau chatbot WhatsApp bisa diakses 24 jam melalui pesan WhatsApp ke nomor Kemenkes RI di 081110500567.

Cara lainnya, Kemenkes menyarankan untuk menghubungi hotline Halo Kemenkes.

Baca Juga: Hati-hati 7 Gejala Omicron Ini Umum Terjadi Pada Anak Usia 8-12 Tahun

Nomor yang bisa dihubungi yaitu 1500-567, SMS 081281562620, faksimili (021) 5223002, 52921669, dan alamat email kontak @kemkes.go.id.

Hindari Olahraga Berat Setelah Divaksin Covid-19 BoosterNah, satu hal yang harus diingat, jika telah mendapatkan vaksin dosis ke 3 Covid-19, Dokter spesialis kedokteran olahraga Michael Triangto mengingatkan untuk tidak olahraga berat terlebih dahulu.

"Olahraga berat akan menurunkan imunitas, kemampuan tubuh untuk membuat zat antibodi terhadap Covid-19 menjadi lebih buruk," kata Michael, dikutip dari CNNIndonesia.com (3/2/2022).

Hal ini bisa dijelaskan secara sederhana dengan kurva berbentuk 'centang' atau mirip huruf J.

Jadi olahraga dengan intensitas ringan hingga sedang digambarkan pada bentuk kurva agak naik di sebelah kiri, lalu menurun.

Berkaitan dengan imunitas tubuh, olahraga ringan hingga sedang akan baik untuk kesehatan dan mendukung pertahanan tubuh terhadap patogen.

Jika olahraga ditambah intensitasnya atau digambarkan dengan garis kurva yang naik, justru imunitas tubuh makin turun.

Selain setelah vaksin, Michael juga menyarankan untuk menunda olahraga berat sebelum vaksin booster.

Baca Juga: Viral Curhatan Peserta CPNS yang Tak Lolos Gegara Kaki Bentuk X dan Payudara Besar, Ini Penjelasan Medisnya

Vaksinasi baik primer maupun booster bertujuan mendukung fungsi pertahanan tubuh terhadap serangan penyakit. Oleh karenanya, tubuh harus dalam kondisi sehat dan fit.

Demikian pula orang dengan komorbid termasuk, asma, jantung, hipertensi, diabetes, harus dalam kondisi terkontrol.

Seperti Ini Olahraga Berat yang Dimaksud

Seperti apa yang termasuk olahraga berat bagi awam?

Menurut Michael, intensitas olahraga kerap dilihat sebagai sesuatu yang relatif atau subjektif.

Karena merasa terbiasa, orang bisa lari sampai 20 km dalam satu sesi, tetapi buat orang lain ini sudah termasuk berat karena hanya mampu 12 km.

Akan tetapi ada satu parameter pasti yang bisa digunakan pada siapapun yakni denyut jantung.

"Yang disebut berat itu dari mana ke mana? Di atas 70 persen dari denyut jantung maksimal, itu [olahraga intensitas] berat. Kalau 50-70 persen dari denyut jantung maksimal itu enggak berat, ringan sampai sedang saja itu," katanya.

Jika berolahraga di zona latihan (training zone), olahraga terbilang ringan-sedang dan menyehatkan. Zona latihan bisa dihitung dengan mengetahui terlebih dahulu denyut jantung maksimal sesuai usia.

Baca Juga: 4 Manfaat Kesehatan yang Didapatkan Lansia dari Berhubungan Seks

Untuk mereka yang berusia 60 tahun, misal, denyut jantung maksimal berada di 160 denyut per menit.

Artinya, zona latihan 50-70 persen saja atau 80-112 denyut per menit.

Saat denyut jantung lebih dari 112 per menit, berarti sudah masuk ke olahraga intensitas berat.

Kemudian saran untuk menunda olahraga berat selama seminggu bisa disesuaikan dengan kondisi tubuh.

Michael berpesan, meski sudah seminggu dan badan masih terasa pegal, tidak enak, sebaiknya tidak dipaksakan.

"Kalau sebelum seminggu udah enak, misal 3 hari, boleh olahraga berat," imbuhnya.(*)

Baca Juga: Bahaya Jika Indonesia 'Menelan' Apa yang Dikatakan WHO, Papar Gabungan Pengusaha Farmasi Indonesia