GridHEALTH.id - Belakangan ini, kasus positif Covid-19 di Indonesia terus mengalami kenaikan.
Tak hanya orang dewasa, anak-anak pun juga bisa terinfeksi Covid-19, terutama anak balita yang belum bisa mengikuti vaksinasi.
Selain memperhatikan gejala infeksi, orangtua juga harus memahami apa yang harus dilakukan jika anak menjalankan isolasi mandiri di rumah.
Berdasarkan “Panduan Pencegahan dan Isolasi Mandiri Anak dan Remaja dengan COVID-19”, yang diterbitkan oleh Ikatan Dokter Anak Indoensia (IDAI) dan Kementerian Kesehatan RI, berikut ini adalah beberapa kriteria anak yang harus menjalani isoman.
1. Anak yang melakukan kontak erat
2. Anak yang hasil tesnya positif Covid-19 dan tidak bergejala atau bergejala ringan (bantuk, demam, nyeri tenggorokan, sakit kepala, mual muntah, diare, dan lemas).
3. Anak positif Covid-19 dan tidak mempunyai penyakit bawaan seperti obesitas, kanker, ginjal menahun, autoimun, kelainan bawaan, jantung, diabetes, dan lainnya.
Orangtua bisa mengasuh anak sendiri di rumah, dengan catatan negatif Covid-19 dan tidak memiliki penyakit bawaan atau lanjut usia. Begitu juga dengan pengasuh yang ditunjuk untuk merawat sementara waktu.
Untuk tempat tidur, usahakan menggunakan kasur yang berbeda dengan anak yang positif Covid-19 dan berikan jarak tidur 2 meter.
Baca Juga: Ingat, Anak Dengan 6 Kondisi Ini Tidak Boleh Divaksin Covid-19 Dahulu
Jika sudah memutuskan mengasuh, pengasuh ataupun orangtua harus ikut menjalani isolasi mandiri bersama anak dan tidak boleh berganti orang.
Anak mungkin akan merasa gelisah, karena tidak bisa keluar kamar atau bermain untuk sementara waktu. Di sini, peran orangtua sangat penting untuk memberikan dukungan kepada anaknya.