Find Us On Social Media :

Panduan Praktis Bagi Orangtua Jika Anak Positif Covid-19 dan Isoman

Hal-hal yang perlu dilakukan orangtua saat dampingi anak positif Covid-19 isolasi mandiri.

Dilansir dari unicef.org, Senin (07/02/2022), berikut adalah cara melakukan komunikasi dengan anak-anak yang positif Covid-19 dan belum mengerti.

1. Berikan penjelasan alasan mengapa ia harus menjaga jarak sementara waktu dari keluarga yang lain, dengan pendekatan bercerita.

 Baca Juga: Komorbid Divaksin Covid-19 Aman? Warganet Sodorkan Bukti Reaksi Merugikan Kepada Prof Zubairi Djoerban

2. Tenangkan anak saat ia terlihat gelisah dan ajak berdiskusi tentang apa yang sedang dikhawatirkannya.

3. Hindari mencium, tapi tetap boleh menggendong ataupun menggantikan popok. Setelah menggendong, jangan lupa untuk cuci tangan dan gunakan sarungan tangan saat harus ganti diapers.

4. Berikan anak mainan yang menyenangkan, jika dia sudah bisa melakukan aktivitas sendiri.

5. Jika di dekat kamar ada ruangan terbuka seperti balkon, boleh mengajak anak bermain di sana untuk mengganti suasana.

Selama menjaga anak yang sedang menjalani isolasi mandiri Covid-19, orangtua juga perlu memerhatikan kondisi ruangan dan peralatan.

Baca Juga: Tenggorokan Sakit Gegara Covid-19 Konsumsi 5 Bahan Alami Ini, Bantu Redakan Gejala

Selain memastikan tempat tidur terpisah, jangan lupa untuk menyediakan alat makan dan alat mandi anak sendiri. Kemudian buka jendela saat siang hari agar terjadi pergantian udara.

Gunakan kamar mandi yang terpisah dari anggota keluarga yang lain. Jika tidak memungkinkan, harus lebih sering disinfektan.

Berikan juga anak yang positif Covid-19 makanan bergizi seimbang dan vitamin, atau obat jika ada, agar dia dapat segara pulih.

Orangtua harus segera membawa anak ke rumah sakit, jika mengalami penurunan kesadaran, saturasi di bawah 95 persen, kejang, sulit bernapas (tersengal atau cepat), atau demam di atas 39 derajat Celsius selama lebih dari 7 hari.(*)

Baca Juga: Fakta Obat yang Kita Tahu Ampuh untuk Covid-19 Nyatanya Berbahaya, Hal Ini Diingatkan Prof Zubairi Djoerban