Find Us On Social Media :

Jika Infeksi Amandel Tidak Diobati Tuntas, Jangan Salahkan Jika Ini Terjadi

Risiko radang amandel yang tidak ditangani.

GridHEALTH.id - Amandel berada di bagian belakang mulut dan berbentuk oval. Bagian mulut tersebut, rentan mengalami infeksi.

Penyakit infeksi amandel, rata-rata disebabkan oleh virus. Tapi bisa juga karena bakteri Streptococcus pyogenes.

Dibandingkan orang dewasa, radang amandel lebih sering dialami oleh anak-anak usia sekolah atau remaja, dilansir dari Mayo Clinic, Minggu (13/02/2022).

Gejala penyakit infeksi amandel yang paling umum, meliputi:

• Amandel yang bengkak dan kemerahan

• Adanya lapisan berwarna putih kekuningan yang menutupi amandel

• Sakit tenggorokan

• Sulit bernapas atau sakit saat menelan

• Demam

Baca Juga: 4 Penyebab Tenggorokan Sakit saat Menelan Makanan dan Minuman

• Napas bau dan suara jadi serak

• Sakit perut, leher, dan sakit kepala

Pada balita yang masih belum bisa bicara dengan jelas, gejala penyakit infeksi amandel akan terlihat seperti berikut:

• Air liur yang sulit untuk dikendalikan atau susah menelan

• Menolak saat diberi makan

• Sangat rewel

Radang amandel yang terjadi berulang, bisa terjadi katena pengobatan tidak tuntas, bisa berbahaya bagi kesehatan dan menimbulkan kondisi medis lain.

Baca Juga: Gejala Amandel dan 6 Cara Menanganinya di Rumah, Aman dan Nyaman

1. Sleep apnea

Jika dibiarkan, radang amandel dapat menghambat saluran pernapasan dan mengakibatkan sleep apnea.

Dilansir dari NHS.uk, Minggu (13/02/2022), sleep apnea adalah kondisi saat napas tersengal saat sedang tidur.

Sleep apnea membuat seseorang jadi mendengkur atau tersedak saat tidur, sering terbangun, dan suara mendengkur yang kencang.

Baca Juga: Abses Peritonsil, Radang Amandel yang Bisa Menurunkan Kecerdasan Anak

2. Abses peritonsil

Penyakit infeksi amandel yang tidak diobati, dapat menyebabkan abses peritonsil.

Dilansir dari mountsinai.org, Minggu (13/02/2022), ini adalah kondisi saat infeksi amandel sudah menyebar ke jaringan-jaringan di sekitarnya.

Abses peritonsil dapat merambat ke leher dan dada. Jalan napas bisa tersumbat oleh jaringan yang membengkak dan mengancam jiwa.

Perhatikan jika anak mengalami salah satu telinga di sisi abses sakit, susah membuka mulut, wajah atau leher bengkak, dan suara yang tidak jelas.(*)

Baca Juga: Obstructive Sleep Apnea (OSA), Gangguan Tidur Bisa Terjadi Pada Anak, Ini Gejalanya