Nah, wanita yang selama hamil tidak mengonsumsi makanan tersebut, kemungkinan besar mengalami kekurangan vitamin B-12.
Kekurangan asam folat
Baca Juga: Persiapan Puasa Bagi Ibu Hamil, Nyaman Beribadah Selama Ramadan
Asam folat merupakan vitamin B yang bekerja sama dengan zat besi untuk membantu pertumbuhan sel pada bayi.
Nutrisi ini juga dapat membantu mengurangi risiko melahirkan bayi dengan cacat lahir tertentu, misalnya pada otak atau sumsum tulang belakang, jika dikonsumsi saat sebelum dan di awal kehamilan.
Jika ibu kekurangan asam folat selama kehamilan, maka ia juga akan kekurangan zat besi yang bisa memicu terjadinya anemia.
Anemia selama kehamilan biasanya diobati dengan mengonsumsi zat besi atau suplemen vitamin setiap harinya.
Baca Juga: Ibu Hamil Dengan 6 Kondisi Ini Berisiko Mengalami Ketuban Pecah Dini Prematur
Tetapi dalam kasus yang sangat parah, tapi jarang terjadi, ibu hamil yang mengalami anemia harus menerima transfusi darah.
Mencegah anemia saat kehamilan lebih baik daripada harus menjalani pengobatan. Berikut ini adalah cara-cara mencegah anemia pada ibu hamil.
1. Ibu hamil disarankan makan 30 mg atau tiga porsi makanan kaya zat besi setiap harinya, seperti daging merah, telur, sayuran berdaun hijau (brokoli atau bayam), kacang-kacangan, biji-bijian, dan tahu.
2. Jika dirasa sulit memenuhinya, cobalah mengonsumsi suplemen penambah zat besi yang diresepkan dokter setiap harinya.
3. Konsumsi makanan dengan vitamin C, karena dapat menyerap lebih banyak zat besi. Makanan bervitamin C yang baik di antaranya buah jeruk, stroberi, kiwi, tomat, dan paprika.
Baca Juga: Hipertensi saat Hamil Bisa Berbahaya, Ketahui Gejalanya dan Cara Mengatasinya