Find Us On Social Media :

Aktivitas Fisik Perlu Dihindari Penyandang Diabetes, Ini Kata Dokter

Olahraga dengan intensitas tinggi tidak disarankan bagi penyandang diabetes.

Tidak perlu terburu-buru. Lebih baik membangun intensitas secara perlahan saat kita terbiasa dengan rutinitas baru. Kita lebih cenderung untuk tetap melakukannya jika kita tidak merasa seperti kelelahan.

Apakah olahraga dapat menyakiti sendi? Diabetes jangka panjang dapat mempengaruhi mereka.

Seiring waktu, gula darah mulai menumpuk di dalamnya, sebuah proses yang disebut "glikasi."

Kontrol yang baik atas penyakit kita dapat membantu menundanya, tetapi semakin lama kita  menderita diabetes, semakin besar kemungkinan itu akan terjadi.

Glikasi dapat membuat send kaku dan rapuh. Berlari dengan HIIT atau melakukan banyak gerakan cepat mungkin berisiko, satu gerakan yang salah dapat menyebabkan cedera.

Rutinitas yang membuat kita melakukan gerakan yang sama berulang kali dapat menyebabkan masalah. Sendi yang kaku juga dapat merusak keseimbangan, membuat kita gampang jatuh.

Banyak orang dengan diabetes tipe 2 menggunakan obat kolesterol yang disebut statin. Mereka dapat menyebabkan nyeri otot atau sendi, sehingga sulit bagi kita  untuk melakukan gerakan berdampak tinggi dengan benar atau cepat. Obat-obatan ini juga membuat cedera otot atau sendi lebih mungkin terjadi.

Di sisi lain, olahraga seperti yoga, Pilates, dan tai chi adalah pilihan yang baik. Mereka akan membantu kita membangun kekuatan, keseimbangan, dan fleksibilitas.

Baca Juga: Anak Bintitan? Tak Perlu Khawatir, Begini Cara Menyembuhkannya

Baca Juga: Healthy Move, 3 Jenis Latihan Untuk Mempertahankan Kesehatan Jantung

Beberapa masalah kesehatan yang menyertai tipe 2 dapat menjadi lebih buruk atau meningkatkan peluang kita untuk cedera, tergantung pada jenis olahraga yang kita lakukan.

- Kerusakan saraf terkait diabetes. Jenis yang oleh dokter disebut "neuropati perifer" dapat membuat kita kehilangan perasaan pada kaki dan jari kaki.