Find Us On Social Media :

Berat dan Penuh Risiko Kesehatan Pelaku Operasi Ganti Kelamin, Salah Satunya Diabetes

Almarhum Dorce Gamalama

Sebagian besartransseksual laki-laki ke perempuan harus menjalani elektrolisis yang ekstensifdan mahal untuk menghilangkan bulu-bulu diwajah dan tubuh dan mendapatkanpelatihan untuk menaikan nada suara mereka, hingga hormon-hormon perempuanyang dikonsumsi membuat bulu-bulu tidak lagi tumbuh dan suaranya menjadi tidak maskulin lagi.

Beberapa transseksual laki-laki keperempuan juga menjalani operasi plastik untuk mendapatkan penampilan yang lebih feminim lagi, mulai dari dada, pinggung, hingga bokong.

Asal tahu saja, operasi ubah kelamin biasanya tidak dilakukan sebelum berakhirnya masa uji coba selama satu atau dua tahun.

Tahap Operasi Kelamin

Langkah paling pertama sebelum melaksanakan operasi ganti kelamin adalah menjalani sesi konsultasi dengan konselor kesehatan mental profesional.

Hal ini bertujuan untuk mendapatkan diagnosis dan psikoterapi.

Diagnosis dari gangguan identitas gender atau disforia gender dibutuhkan untuk memperoleh surat rekomendasi resmi dari terapis yang bersangkutan.

Baca Juga: Cara Mengatasi Payudara Keras dan Sakit Saat Menyusui, Ibu Harus Tahu

Surat tersebut berisi izin dan kesediaan individu tersebut untuk memulai terapi hormon di bawah pengawasan dokter.

Setelah itu akan menjalani terapi hormon estrogen dan anti-androgen diberikan kepada wanita transgender (dari pria ke wanita) untuk membantu mereka mengubah suara, massa otot, kulit, distribusi lemak tubuh, dan melebarkan pinggul.

Sedangkan terapi hormon testosteron dilakukan pada perempuan yang ingin berganti kelamin menjadi laki-laki.

Hormon androgen diberikan pada pria transgender (dari wanita ke pria) untuk membantu mereka mengembangkan karakteristik seks sekunder pria, seperti jenggot, rambut tubuh, dan suara yang berat.