GridHEALTH.id - Dalam masa pandemi Covid-19 pemerintah terus meningkatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat.
Salah satunya yang terbaru adalah layanan kesehatan dan obat gratis dari pemerintah.
Pelayanan kesehatan ini dilakukan melalui online, cukup melalui aplikasi WA.
Begitu juga mendapatkan obatnya, cukup tunggu di rumah, obat akan diantar.
Layakan kesehatan pemeriksaan dan obat ini berlaku bagi masyarakat Indonesia.
Karenanya kini mereka yang sakit bergejala ringan atau tanpa gejala di rumah saja.
Kecuali pasien bergejala sedang hingga kritis atau yang memiliki komorbid, baiknya dirawat di rumah sakit.
Dengan konsep ini mampu menekan angka pasien COVID-19 yang dirawat.
Hingga Jumat (18/2/2022) pukul 18:00 WIB, pasien COVID-19 yang dirawat di rumah sakit berada di posisi 37% dari total kapasitas tempat tidur isolasi dan ICU COVID-19 nasional. Angka ini naik 1% dari satuhari sebelumnya, Kamisn (17/2/2022) sebesar 36%.
Baca Juga: Hati-hati Komplikasi, Kenali 3 Penyebab Luka Kulit Penyandang Diabetes Sulit Sembuh Ini
“Selain terus mengingatkan masyarakat akan pentingnya menjalankan protokol kesehatan dan vaksinasi, merawat pasien dengan kondisi sedang hingga kritis serta terus memperkuat layanan telemedisin dan puskesmas di daerah adalah bagian dari strategi pemerintah menghadapi pandemi. Data menunjukkan fasilitas layanan kesehatan nasional kita masih memadai. Angka ini pun masih mengacu pada kapasitas tempat tidur isolasi dan ICU COVID-19 yang terpasang saat ini, belum kapasitas maksimal yang dapat ditambah menjadi 150.000 tempat tidur isolasi dan ICU,” kata Juru Bicara Vaksinasi Kementerian Kesehatan dr. Siti Nadia Tarmizi, M.Epid.
Selain kapasitas tempat tidur isolasi dan ICU yang masih memadai, stok obat secara nasional di 34 provinsi masih sangat cukup. Hingga Kamis (17/2), stok Favipiravir, Remdesivir, Tocilizumab 400mg/20ml jumlahnya mencapai 82,576,620. Sementara itu, kebutuhan nasional diperkirakan 4.958.599 untuk obat-obatan tersebut.