Find Us On Social Media :

Baru Teridentifikasi, Waspada 4 Faktor Penyebab Long Covid-19 Baru

4 faktor penyebab long Covid-19, baru teridentifikasi.

GridHEALTH.id - Menurut penelitian terbaru, ada empat faktor berbeda yang dapat meningkatkan peluang seseorang mengalami long COVID-19.

Hasil penelitian terbaru tersebut diterbitkan Selasa di jurnal medis Cell, mengidentifikasi empat faktor yang sering terlihat pada seseorang yang kemudian mengembangkan gejala long COVID-19.

Mengenai hal ini menurut peneliti ada korelasi, meskipun infeksinya ringan.

“Ini adalah upaya pertama yang benar-benar solid untuk menemukan beberapa mekanisme biologis untuk long Covid,” kata Dr. Steven Deeks, seorang profesor kedokteran di University of California, San Francisco, dikutip dari The New York Times.

Empat faktor tersebut adalah sebagai berikut:

• Viral load dalam darah seseorang.

• Adanya autoantibodi tertentu, yang sering digunakan untuk memerangi virus dan gejalanya.

Baca Juga: 5 Trik untuk Memperbaiki Waktu Tidur, Dijamin Cepat Terlelap

• Reaktivasi virus Epstein-Barr, yang telah diketahui menginfeksi orang di usia muda.

• Pasien menderita diabetes tipe 2.

“Orang-orang ini mungkin memiliki kerugian sejak awal,” kata Dr. Onur Boyman, seorang peneliti di departemen imunologi di University Hospital Zurich.

“dan kemudian karena latar belakang asma mereka, mereka mungkin juga bereaksi sedikit berbeda. terhadap virus, yang kemudian mengarah pada respons imun yang salah arah.”

Menurut penelitian, Long Covid-19 dapat memengaruhi sembilan sistem organ setidaknya selama enam bulan setelah didiagnosis, menyebabkan banyak gejala seperti kabut otak, halusinasi, tremor, dan tinnitus.“Banyak klinik pasca-Covid-19 di Inggris berfokus pada rehabilitasi pernapasan. Memang benar bahwa banyak orang mengalami sesak napas, tetapi mereka juga memiliki banyak masalah dan jenis gejala lain yang perlu ditangani oleh klinik dengan pendekatan yang lebih holistik,” kata Athena Akrami, ahli saraf di University College London dan salah satu peneliti senior yang terlibat dalam penelitian ini.Masih mengalami gejala 16 bulan setelah terinfeksi, Akrami mengatakan: “Kemungkinan ada puluhan ribu pasien Long Covid-19 menderita dalam diam, tidak yakin bahwa gejala mereka terkait dengan Covid-19.

Baca Juga: 3 Persen dari 1.090 Pasien Covid19 Meninggal di Indonesia Adalah Anak dan Balita, Ini 11 Gejala yang Paling Sering Dialami

Patut juga diketahui untuk kewaspadaan kita semua terhadap long Covid-19, menurut penelitian long Covid-19 dapat memengaruhi sembilan sistem organ setidaknya selama enam bulan setelah didiagnosis.

Hal itu menyebabkan banyak gejala seperti kabut otak, halusinasi, tremor, dan tinnitus.

“Banyak klinik pasca-Covid-19 di Inggris berfokus pada rehabilitasi pernapasan. Memang benar bahwa banyak orang mengalami sesak napas, tetapi mereka juga memiliki banyak masalah dan jenis gejala lain yang perlu ditangani oleh klinik dengan pendekatan yang lebih holistik,” kata Athena Akrami, ahli saraf di University College London dan salah satu peneliti senior yang terlibat dalam penelitian ini.

Dikutip dari Cleveland Clinic, gejala long Covid-19 diantaranya seperti sesak di dada, sesank napas, sakit kepala, nyeri otot, dampai diare.

Fenomena long Covid ini pun diakui Ketua Dewan Pakar IDI Profesor Menaldi Rasmin sebagai hal baru dalam perjalanan pandemi Covid-19.

Ia mengatakan, berdasarkan data, sebanyak 21% pasien sembuh akan mengalami long Covid.

Menaldi juga menjelaskan, dari data tersebut, long Covid dapat menyebabkan adanya gangguan di beberapa organ tubuh.

Baca Juga: 4 Cara Meningkatkatkan Kualitas Sperma Pria, Ternyata Tidak Sulit

Misalnya saja gangguan struktur di paru-paru.

"Sehingga ada infeksi berulang dan berobat berulang," katanya.

Selain mengganggu fungsi paru-paru, long Covid-19, lanjut Menaldi, juga akan membuat fungsi jantung, organ lain, maupun saraf, terganggu.

"Gangguan fungsi karena oksigennya enggak pernah terserap bagus ke paru-paru, akibatnya jantung sengsara juga," tutur Menaldi.

Hal yang sama juga diungkap dokter spesialis penyakit dalam Eka Ginanjar.

Menurut Eka, sampai saat ini penelitian long Covid-19 masih terus berjalan.

Sama seperti gejala Covid-19 yang bervariasi, gejala long Covid-19 berbeda-beda dirasakan setiap orang.

Baca Juga: Gaya Hidup Sehat Dimulai Sejak Rutin Sarapan, Ini Manfaatnya

"Kebanyakan sesak karena ada jaringan parut, tidak bisa beraktivitas normal, satu dua ada yang rambut rontok, ini masih diselidiki," jelas Eka.

Sebagai antisipasi awal, Eka menuturkan, jika sudah menunjukkan gejala Covid-19, maka segeralah periksa ke dokter dan mendapatkan perawatan.(*)