GridHEALTH.id - Para pasien yang pernah terinfeksi virus corona (Covid-19) belakangan dihebohkan dengan fenomena long Covid.
Long Covid sendiri diketahui sebagai kondisi dimana pasien mengalami gejala Covid-19 yang berkepanjangan meski telah dinyatakan negatif.
Bahkan kondisi ini disebut bisa bertahan lama, hingga berbulan-bulan seperti tak kunjung sembuh.
Baca Juga: Long Covid, Infeksi Virus Corona yang Gejalanya Tidak Kunjung Sembuh Hingga Berbulan-bulan
Dikutip dari Cleveland Clinic, gejala long Covid-19 diantaranya seperti sesak di dada, sesan=k napas, sakit kepala, nyeri otot, dampai diare.
Fenomena long Covid ini pun diakui Ketua Dewan Pakar IDI Profesor Menaldi Rasmin sebagai hal baru dalam perjalanan pandemi Covid-19.
Ia mengatakan, berdasarkan data, sebanyak 21 % pasien sembuh akan mengalami long Covid.
Menaldi juga menjelaskan, dari data tersebut, long Covid dapat menyebabkan adanya gangguan di beberapa organ tubuh.
Misalnya saja gangguan struktur di paru-paru.
"Sehingga ada infeksi berulang dan berobat berulang," katanya.
Selain mengganggu fungsi paru-paru, long Covid-19, lanjut Menaldi, juga akan membuat fungsi jantung, organ lain, maupun saraf, terganggu.
"Gangguan fungsi karena oksigennya enggak pernah terserap bagus ke paru-paru, akibatnya jantung sengsara juga," tutur Menaldi.
Hal yang sama juga diungkap dokter spesialis penyakit dalam Eka Ginanjar.
Menurut Eka, sampai saat ini penelitian long Covid-19 masih terus berjalan.
Baca Juga: Ramai Gejala Long Covid, Dokter Sebutkan Efek Jangka Panjang pada Pasien Sembuh dari Covid-19
Sama seperti gejala Covid-19 yang bervariasi, gejala long Covid-19 berbeda-beda dirasakan setiap orang.
"Kebanyakan sesak karena ada jaringan parut, tidak bisa beraktivitas normal, satu dua ada yang rambut rontok, ini masih diselidiki," jelas Eka.
Sebagai antisipasi awal, Eka menuturkan, jika sudah menunjukkan gejala Covid-19, maka segeralah periksa ke dokter dan mendapatkan perawatan.
Penularan Covid-19 dapat dihindari dengan displin menerapkan protokol kesehatan 5M, yaitu memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan, mengurangi mobilitas, dan menghindari kerumunan.
"Ketika ada gejala yang timbul atau kontak erat, langsung diobati."
"Maka kesembuhan hampir 100 %, kalau terlambat menimbulkan masalah di hari kemudian yang lebih berat," papar Eka.(*)
Baca Juga: Setelah Virus Corona Baru B117 Ditemukan di Karawang Jabar, Lakukan Cara Ini Untuk Mencegahnya
View this post on Instagram
#berantasstunting
#hadapicorona
#BijakGGL
Source | : | Warta Kota,Cleveland Clinic |
Penulis | : | Anjar Saputra |
Editor | : | Anjar Saputra |
Komentar