Find Us On Social Media :

Chemtrails Itu Nyata Beritanya Ada Sejak 1990, Virus Tidak Bisa Hidup di Ketinggian 7.000 meter - 13.000

Penjelasan Chemtrail, Disebut sebagai Senjata Biologi yang Dikeluarkan dari Pesawat Militer

GridHEALTH.id - Belakangan ini berita mengenai Chemtrail begitu heboh dan menakutkan.

Salah satu informasi yang mengulas tentang Chemtrail  menyatakan virus corona yang saat melanda akibat dari Chemtrail yang disebar di udara dengan pesawat terbang.

Prihal Chemtrail sebenarnya sudah ada sejak 1990-an. Jadi Chemtrail  ini bukan hal baru.

Disebutkan sejak dahulu, Chemtrail  itu adalah jejak yang tampak di belakang pesawat terbang yang sedang mengudara, tapi bukan contrails, yang terbentuk ketika knalpot mesin yang lembab mencapai suhu beku di ketinggian.

Jika contrails ini sebuah kondisi jejak kondensasi yang tidak berbahaya.

Adapun mengenai chemtrails adalah apa yang disebut beberapa orang sebagai jalur putih yang Anda lihat tertinggal saat pesawat lewat di atas kepala.

Orang-orang yang percaya pada chemtrails mengatakan bahwa jejak tersebut sebenarnya adalah awan bahan kimia yang digunakan oleh pemerintah atau entitas skala besar lainnya untuk berbagai tujuan jahat mulai dari modifikasi cuaca, hingga pengendalian populasi manusia melalui sterilisasi, hingga bahkan pengendalian pikiran.

Pada teori chemtrails, disebutkan kondensasi pesawat jet normal harus menghilang dengan cepat.

Tapi pada jejak chemtrails awan atau asap dibelakang pesawat yang sedang terbang tidak segera menghilang. Itu oleh mereka dipastikan penuh dengan zat tambahan yang tidak diungkapkan.

Baca Juga: Hati- hati, Hipertensi yang Tidak Terkontrol Dapat Berpengaruh Pada Fungsi Ginjal

Teori Chemtrail bukan hanya fenomena yang berbasis di AS—hampir 17% responden dalam survei internasional mencatat bahwa keyakinan akan keberadaan "program atmosfer rahasia berskala besar" setidaknya sebagian benar.

Penelitian Para Ahli Terhadap Chemtrails

Mengenai informasi chemtrails ini, Angkatan Udara AS menampilkan penafian di situs webnya, yang menyatakan bahwa "hoax 'chemtrail' telah diselidiki dan dibantah oleh banyak universitas, organisasi ilmiah, dan publikasi media besar yang mapan dan terakreditasi".

EPA menerbitkan pemberitahuan serupa di samping lembar fakta tentang contrails. Tapi ini belum cukup untuk mempengaruhi orang percaya sejati, yang cenderung mengabaikan skeptis sebagai "sheeple" atau shills.

Ada juga sekelompok 77 ilmuwan menerbitkan laporan dalam jurnal Environmental Research Letters setelah menggali bukti dugaan niat untuk meracuni kita melalui chemtrails.

Para ilmuwan ini ahli dalam ilmu atmosfer, termasuk kontribusi pesawat terbang ke atmosfer serta proses atmosfer seperti seberapa cepat atau seragam bahan kimia jatuh melalui udara ke tanah.

Dari 77 ilmuwan itu, 76 mengatakan mereka tidak menemukan bukti "program atmosfer rahasia berskala besar"—yaitu 98,7%.

Sebaliknya, mereka menemukan bahwa "data yang dikutip sebagai bukti [untuk program semacam itu] dapat dijelaskan melalui faktor-faktor lain, termasuk fisika dan kimia yang dipahami dengan baik yang terkait dengan pesawat terbang."

Dengan kata lain, bukti menunjukkan bahwa jejak itu hanyalah hasil yang biasanya diharapkan dari pesawat yang terbang di udara.

Baca Juga: Mengatasi Mual Muntah dengan Perawatan Rumahan, Salah Satunya Tetap Terhidrasi

Adapun ilmuwan yang satu itu, seorang ilmuwan mencatat bahwa di satu lokasi terpencil, kadar barium di atmosfer sangat tinggi dibandingkan dengan kadar barium di dalam tanah.

Tidak ada klaim yang dibuat bahwa alasan peningkatan kadar tersebut adalah operasi kimia skala besar, tetapi karena ilmuwan itu tidak yakin akan alasan yang jelas mengapa barium lebih tinggi di atmosfer di sana, mereka membiarkan kemungkinan itu terbuka.

Tidak Ada Bukti Keberadaan Chemtrails dan Berbahaya

Menurut studi lainnya dari pada ilmuan, jika memang chemtrails ada, maka membutuhkan bukti luar biasa.

Chemtrails program rahasia skala besar untuk menyemprotkan material dari pesawat adalah luar biasa.

Jika memang ada program skala besar yang membuang material dari pesawat pada skala yang dijelaskan, harus ada program operasi yang besar untuk memproduksi, memuat dan menyebarkan material.

Jika program seperti itu ada pada skala yang diperlukan untuk menjelaskan jumlah chemtrail yang diklaim, itu akan membutuhkan ribuan atau mungkin puluhan ribu orang.

Akan sangat sulit untuk merahasiakan program seperti itu, karena akan sangat mudah bagi satu orang dalam program untuk mengungkapkannya menggunakan dokumen yang bocor, foto, atau perangkat keras yang sebenarnya.

Apalagi, jika program tersebut dimaksudkan untuk merugikan sesama warganya—seperti yang dituduhkan oleh orang-orang yang percaya pada konspirasi chemtrails, maka orang-orang yang bekerja dalam program tersebut akan memiliki motivasi pribadi yang sangat kuat untuk mengungkapkannya.

Baca Juga: Kemenkes Sebutkan, 80 Balita Meninggal Akibat Covid-19 Sejak Omicron Datang

Jadi semua bukti yang bisa dilihat sampai saat ini prihal Chemtrails sangat lemah.

"Isu chemtrails dapat diklasifikasikan sebagai teori konspirasi yang menyebar dan membuat kepanikan publik," ujar Plt. Deputi Bidang Klimatologi Urip Haryoko melalui keterangan tertulis, Kamis (17/2/2022).

"Penelitian yang ditulis J. Marvin Herndon dan timnya berjudul Chemtrails are Not Contrails: Radiometric Evidence menyebut bahwa sampai saat ini, klaim chemtrails dan dampak negatifnya tidak terbukti," jelas Urip.

Laporan yang tayang di Journal of Geography, Environment and Earth Science International, Maret 2020 menyatakan belum ada laporan resmi atau publikasi ilmiah yang menyebutkan keberadaan, serta akibat buruk yang dapat ditimbulkan.

Salah satu kajian menunjukkan bahwa klaim chemtrails tidak benar karena tidak ada kandungan zat kimia yang berbahaya dari jejak yang ditinggalkan oleh pesawat terbang.

Selain itu, tahukah jika virus tidak bisa bertahan di ketinggian 7.000 meter sampai dengan 13.000 meter dengan lapisan oksigen yang sangat tipis.

Padahal Contrails biasanya nampak pada ketinggian tersebut.(*)

Baca Juga: Supaya Pria Kuat Bercinta 2 Ronde, Peluang Kehamilan pun Meningkat