Find Us On Social Media :

Kemenkes Sebutkan, 80 Balita Meninggal Akibat Covid-19 Sejak Omicron Datang

Kemenkes menyebut ada 80 balita meninggal saat pandemi Omicron berlangsung.

GridHEALTH.id - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) memberikan laporan, dari hasil pencatatan mereka setidaknya 80 balita usia 0-5 tahun meninggal akibat terpapar virus corona selama varian Omicron melanda Indonesia sejak Januari 2022.

Sekretaris Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat Siti Nadia Tarmizi menerangkan berdasarkan data per 19 Februari sebanyak 2.484 pasien meninggal terinfeksi Covid-19 pada dua bulan terakhir.

Sebanyak 53%  di antaranya merupakan warga lanjut usia (lansia) dan 53 % sisanya warga nonlansia.

Namun Nadia mengatakan, secara pasti data mengenai 3% balita usia 0-5 tahun meninggal dunia. “Kita tidak ada informasi lebih lanjut. Mungkin bisa menanyakan kepada para klinisi langsung di rumah sakit," kata Nadia dalam konferensi pers, Selasa (22/02/2022).

Berdasarkan temuan data pada umumnya, balita yang meninggal akibat terinfeksi Covid-19 diakibatkan mereka memiliki penyakit bawaan. Biasanya yang paling banyak dilaporkan adalah kelainan jantung, kelainan imunitas, pneumonia, serta kanker darah.

Baca Juga: Sakit Kepala, Ensefalopati ada di Antara Gejala Omicron Paling Umum Pada Anak-anak yang Dirawat di Rumah Sakit, Studi

Baca Juga: Healthy Move, 3 Gerakan Yoga Terbaik Untuk Atasi Kram Menstruasi

Untuk itu, Nadia meminta agar orang tua tetap disiplin terhadap protokol kesehatan 5M Covid-19 baik di rumah maupun saat ke luar rumah. Di antaranya yakni memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menghindari kerumunan, dan membatasi mobilitas.

"Penyebab pada anak-anak dikarenakan kita tahu varian Omicron cenderung tidak bergejala sehingga mempercepat terjadinya penularan ataupun klaster keluarga," kata dia.

Nadia juga memberikan penjelasan, dari data sampel 2.484 pasien Covid-19 yang meninggal selama gelombang Omicron di Indonesia. 54% di antaranya dilaporkan memiliki komorbid atau penyakit penyerta, sementara 46% tanpa komorbid.

Dari data itu juga didapatkan, pasien Covid-19 yang meninggal, 27 %n di antaranya sudah menerima vaksin primer lengkap dosis 1 dan 2, sedangkan 73% lainnya baru menerima vaksin 1 dosis atau bahkan belum divaksinasi sama sekali.

"Dan dari 2.484 pasien meninggal itu, rata-rata terinfeksi 5,8 bulan dari vaksinasi dosis kedua," pungkas Nadia. (*)

Baca Juga: Bisakah Pasien Diabetes Menghentikan Obat? Bisa, Tetapi Tidak Untuk Selamanya, Kata Dokter

Baca Juga: Kerusakan Usus Selama Infeksi Dapat Menyebabkan Stunting, Studi