GridHEALTH.id - Speech delay merupakan salah satu gangguan tumbuh kembang, yang membuat anak mengalami keterlambatan bicara.
Orangtua perlu tahu apa yang menyebabkan kemampuan bicara anak lebih lambat dibandingkan dengan teman-teman seusinya.
Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa Konsultan Psikiatri Anak & Remaja, dr Gitayanti Hadisukanto, Sp.KJ(K) mengungkapkan berbagai penyebab speech delay.
Speech delay dapat terjadi akibat kondisi anak sejak lahir, akibat penyakit genetik, retadasi mental, hingga autism spectrum disorder (ASD).
Anak yang mengalami spektrum autisme, cenderung mengalami keterlambatan pada kemampuan motorik dan kognitif.
Keterlambatan kemampuan motorik menyebabkan anak terlambat tengkurap atau duduk. Sedangkan pada kognitif, salah satu tandanya adalah speech delay.
"Berbicara tentang delay speech atau keterlambatan bicara, harus dipastikan dulu apakah anak ini tuli atau tidak. Kemudian apakah dia mengalami slow developmental," kata dokter Gitayanti dari RS Pondok Indah - Pondok Indah kepada GridHEALTH.id, (01/03/2022).
Karena, ada kemungkinan speech delay merupakan varian perkembangan yang normal.
Sehingga pada umur tertentu, kemampuan bicara anak lebih baik dan sama dengan teman-temannya.
Baca Juga: Stunting Berdampak Pada Masa Depan Anak, Inilah 5 Ciri-cirinya
Tahapan bicara anak
- Usia 6-8 minggu, menangis dan menatap wajah orangtua saat sedang berbicara.
- Usia 4 bulan, bayi sudah mulai mengoceh walaupun belum berupa kata-kata.
- Usia 6 bulan, frekuensi mengocehnya jadi lebih sering dan kompleks, yang mirip dengan kata-kata tertentu.
- Usia 11 bulan, sudah bisa mengucapkan kalimat dengan dua suku kata, seperti minum atau jatuh.
- Usia 2 tahun, anak sudah bisa membentuk dua kata per kalimat, pemahaman dan pengucapannya sudah lebih baik, kira-kira sebanyak 50 kata.
Tahapan bicara anak ini, dapat dijadikan patokan untuk melihat apakah anak mengalami speech delay atau tidak.
Mencegah speech delay
Anak yang mengalami speech delay, sebaiknya segera diajak untuk melakukan terapi bicara. Untuk memperbaiki kosa kata atau artikulasi yang kurang baik.
Baca Juga: Inilah 3 Efek Samping Menelan Pasta Gigi Bagi Kesehatan Anak
Orangtua bisa melakukan beberapa hal berikut untuk mencegah speech delay.
1. Ajak anak bicara sejak bayi
Meskipun anak masih belum bisa memberikan tanggapan apapun, tapi orangtua harus sering mengajak bayi berbicara. Ini untuk membiasakan anak terlibat dalam percakapan.
2. Membacakan cerita
Pada usia 6 bulan, anak sudah boleh diberi buku bergambar untuk dimainkannya. Kemudian sebelum tidur, biasakan untuk memncakan cerita. Mendengarkan orangtua bicara, mampu merangsang pusat bahasa di otak anak.
3. Bicara dengan satu bahasa
Disarankan untuk berbicara dengan anak menggunakan bahasa ibu, karena buah hati sudah terbiasa mendengarkannya di dalam kandungan.
"Saran saya, kalau anak mampu untuk sekaligus belajar beberapa bahasa, harus menggunakan bahasa yang cukup baik juga. Kalau bahasa Inggris, harus gunakan grammar yang baik. Jangan campur-campur. Secara umum, gunakan bahasa ibu dulu, sehingga otak berbahasayanya berkembang lebih baik," jelas dokter Gitayanti.
4. Bermain bersama
Orangtua perlu meluangkan waktu untuk bermain bersama, sambil mengajak anak berbicara. Kegiatan ini dapat merangsang kemampuan otak anak.
Baca Juga: Hati-hati 7 Gejala Omicron Ini Umum Terjadi Pada Anak Usia 8-12 Tahun