Find Us On Social Media :

Diabetes dapat Pengaruhi Perilaku Anak, Ini yang Bisa Dilakukan Orangtua

Kadar gula darah tidak terkontrol mempengaruhi perilaku anak.

GridHEALTH.idDiabetes pada anak-anak dapat mempengaruhi perilakunya dalam kehidupan sehari-hari.

Dilansir dari laman Diabetes in Control, Minggu (06/03/2022), kadar gula darah anak yang tinggi dapat membuat mereka memiliki perilaku agresif, hiperaktif, dan sulit untuk diberitahu.

Peneliti dari Royal Children’s Hospital Melbourne, dr Fergus J. Cameron mengatakan, sangat penting untuk orangtua berusaha menormalkan kadar gula darah anak.

“Selalu penting untuk mencoba dan menormalkan kadar glukosa darah untuk kesehatan jangka panjang dan selain itu sekarang tampaknya penting juga untuk menormalkan kadar glukosa darah untuk mengoptimalkan perilaku,” kata Fergus Cameron.

Lewat penelitiannya, Cameron dan rekan-rekannya menyebutkan orangtua dari anak penyandang diabetes tipe 1 sering melaporkan perubahan perilaku anak sering dijadikan cara untuk deteksi glukosa.

“Laporan ini, namun, sepenuhnya bersifat anekdot, dan hingga saat ini, hanya ada sedikit penyelidikan langsung tentang fenomena ini,” jelas mereka.

Para peneliti melakukan penyelidikan mengenai hal ini kepada 42 anak berusia 5 hingga 10 tahun yang menderita diabetes tipe 1 selama lebih dari 2 tahun.

Mereka memiliki nilai A1C 8,2 persen pada saat riset pertama dilakukan. A1C adalah ukuran gula darah yang umumnya digunakan untuk mencerminkan tingkat rata-rata dalam 2 hingga 3 bulan terakhir pada anak penyandang diabetes.

Jika dalam kondisi normal, seharusnya nilai A1C mereka kurang dari 7,0 persen.

Baca Juga: 4 Tips Sederhana Merawat Anak Penyandang Diabetes Tipe 1 dan 2

Empat puluh anak yang ikut dalam penelitian tersebut menerima insulin dalam dua kali sehari. Ada juga yang menerima insulin dalam tiga sampai empat injeksi.

Masing-masing partisipan menggunakan monitor glukosa terus-menerus selama periode 72 jam pada dua kesempatan 6 bulan terpisah.

Selanjutnya, Cameron dan rekannya mengamati antara glukosa rata-rata dengan skor perilaku eksternalisasi.

“Untuk setiap kenaikan 5 persen waktu dalam kisaran glikemik normal, ada penurunan skor perilaku eksternalisasi 1,0 dan bahwa untuk setiap peningkatan waktu 5 persen dalam kisaran glikemik tinggi, ada peningkatan perilaku eksternalisasi skor 1,0,” lapor mereka.

Baca Juga: Waspada Jika Anak Sering Ngompol, Bisa Jadi Gejala Awal Diabetes

Cameron mencatat, perilaku yang ditunjukkan oleh anak saat kadar gula darah mereka tinggi, yakni hiperaktif hingga kenakalan. Ini berpengaruh dalam kehidupannya sehari-hari, di dalam keluarga ataupun saat bersama temannya.

Melansir Winchester Hospital, Minggu (06/03/2022), untuk mengatasi masalah ini, orangtua dapat mengajak buah hati bertemu dengan anak penyandang diabetes lainnya agar mereka dapat berbagi keluh kesah bersama.

Jangan lupa untuk memberitahu guru, sehingga mereka dapat menyadari jika sewaktu-waktu kadar glukosa anak tinggi atau rendah ketika berada di sekolah.

Selain itu, pantau juga kadar glukosa dan asupan makanan anak. Karena, terkadang mereka menyimpang dari aturan yang sudah ditentukan jika tidak diawasi.

Baca Juga: 5 Komplikasi Diabetes Tipe 1 Pada Anak yang Tidak Terkontrol