Menurutnya yang dilansir dari Health, Senin (14/03/2022), kedua virus tersebut bercampur dan menghasilkan virus baru.
Thomas Russo, MD, selaku professor dan kepala penyakit menular di Universitas di Buffalo, New York mengatakan, varian Deltracron terlahir saat pasien Covid-19 terinfeksi dua jenis yang bersamaan.
Bercampurnya varian Delta dan Omicron yang “melahirkan” varian Deltacron, menurut para ilmuwan bukan hal unik pada virus influenza.
Seberapa bahaya?
Thomas Russo mengatakan, hingga saat ini masih banyak yang belum diketahui mengenai varian Deltacron ini.
Pasalnya, kasus Deltacron tidak sebanyak kasus di gelombang Delta dan Omicron. Namun, mereka juga mengingatkan ada kemungkinan lebih banyak infeksi akibat varian ini daripada yang disadari.
“Ada sangat sedikit dari ini yang diidentifikasi sejak awal Januari, sehingga tidak memiliki keunggulan selektif,” ujarnya.
Baca Juga: Kelahiran Prematur dan Lahir Mati, Risiko Ibu Hamil Terinfeksi Covid-19
Masih berdasarkan pendapatnya, jika varian Deltacron lebih menular dari Omicron, maka seharusnya saat ini sudah mendominasi banyak kasus di dunia.
Pemerintah Indonesia memonitor perkembangan dari varian Deltacron ini, sebagai langkah antisipasi.
“Perkembangannya masih dipantau. Karena tidak ada bukti peningkatan penularan, keparahan, dan lain-lain,” kata Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kemenkes RI, Siti Nadia Tarmizi dikutip dari Antara.
Awal kemunculan varian Deltacron