Diremia adalah adanya virus yang beredar di dalam darah.
Erni menyebut demam seperti ini sulit diturunkan oleh obat.
Karena penyebab demamnya itu ada terus di dalam darah sampai biasanya kurang lebih 3 hari.
"Jika pasien minum obat penurun panas, maka demam akan turun namun tidak lama kemudian demam akan naik lagi."
"Jadi demam pada demam berdarah itu sulit diturunkan dengan obat turun panas," ungkapnya.
Erni menyebut pasien DBD akan banyak berkeringat karena efek samping dari obat turun panas tersebut.
"Dia berusaha menurunkan panas, tapi di satu sisi penyebab demamnya ada terus di dalam darah," kata Erni.
Baca Juga: Cara Komorbid Memperparah Kondisi Pasien Covid-19, Dari Penyakit Jantung Hingga Diabetes Melitus
Berbeda dengan Covid-19, demam ini bisa disertai dengan gejala respirasi yang lebih dominan.
Seperti sesak napas, batuk, susah menelan, dan anosmia.
Anosmia adalah kondisi saat seseorang tidak bisa mencium bau.
"Bedanya dengan Covid-19 adalah pada dengue pola demamnya mendadak dan langsung tinggi," ucapnya.