Find Us On Social Media :

Kontak Erat Kini Mudah Dilacak oleh PeduliLindungi, Kasus Covid-19 Turun ke Titik Terendah Sejak 28 Januari

Aplikasi PeduliLindungi kini dapat melajak kontak erat di Indonesia.

GridHEALTH.id - Dibalik banyak berita prihal son of Omicron yang sudah masuk Indonesia hingga varian Deltacron, ada berita gembira dari data kasus Covid-19 di Indonesia.

Berita gembira tersebut adalah, kasus konfirmasi harian COVID-19 terus mengalami tren penurunan hingga 9.629, lebih rendah dari catatan 28 Januari lalu yang sempat di angka 9.905.

Angka kesembuhan pun per 14 Maret 2022 meningkat menjadi 39.296 dibandingkan hari sebelumnya (13/3) di 25.854.

Tentunya hal ini membuat angka keterisian rumah sakit turun dari 22% per kemarin menjadi 21% hari ini.

Begitujuga dengan kasus aktif COVID-19 juga terus konsisten mengalami penurunan dan hari ini tercatat di angka 312.958.

Angka ini turun dari hari sebelumnya yang sempat tercatat 342.896.

Catatan positivity rate nasional juga membaik dan sempat tercatat di angka 11,56% (13/3).

Padahal sebelumnya pada tanggal 12 Maret, positivity rate sempat tercatat di angka 15.02%.

“Angka konfirmasi kasus harian hari ini kembali ke level Januari 2022 dan tren ini terus diupayakan untuk turun secepatnya. Begitu juga dengan angka keterisian rumah sakit yang terus turun dari hari ke hari secara konsisten. Ini menunjukkan penanganan COVID-19 di Indonesia menuju ke arah yang lebih baik setiap harinya,” kata dr. Siti Nadia Tarmizi M.Epid., Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 Kemenkes.

Baca Juga: Inilah 4 Penyebab Sering Ngantuk Setelah Makan dan Cara Mencegahnya

Berita gembira lainnya adalah, kontak erat di Indonesia kini mudah dilacak oleh aplikasi PeduliLindungi.

Tahu kah, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melalui Digital Transformation Office (DTO) secara resmi telah meluncurkan Sijejak.

SiJejak adalah fitur pelacakan kontak erat COVID-19 jarak dekat yang dapat diakses melalui aplikasi PeduliLindungi.

“Fitur ini membantu pengguna PeduliLindungi mendapatkan informasi lebih cepat saat dirinya terdeteksi sebagai salah satu yang melakukan kontak erat dengan orang terkonfirmasi positif COVID-19. Sehingga mereka dapat segera melakukan tes dan karantina mandiri,” ujar Chief of DTO Kemenkes, Setiaji, Kamis (10/3).

Setiaji menerangkan, Sijejak akan memanfaatkan pertukaran sinyal bluetooth dari jarak kurang dari dua meter untuk mengumpulkan data kontak erat di antara para pengguna aplikasi PeduliLindungi dan menyimpannya di masing-masing ponsel maksimal selama 14 hari.

Ketika suatu saat pengguna Sijejak terdeteksi sebagai orang yang positif COVID-19, maka sistem akan meminta persetujuan untuk mengunggah data pertukaran bluetooth yang telah disimpan.

Setelah data terunggah, pengguna lain yang terdata kontak erat dengan orang kasus positif tersebut akan mendapatkan pemberitahuan dan himbauan untuk melakukan tes hingga karantina mandiri melalui aplikasi WhatsApp.

Dalam implementasinya, Setiaji juga menjamin privasi dan keamanan data pengguna akan tetap terlindungi.

“Selain pertukaran data terjadi secara anonim, semua data juga terenkripsi dan tidak ada informasi terkait identitas pribadi yang disimpan oleh sistem maupun disebar antar pengguna,” jelasnya.

Baca Juga: Gorengan Menjadi Makanan Buka Puasa, Siapkah dengan 4 Risikonya Ini?

Untuk menggunakan fitur ini, dapat digunakan di aplikasi PeduliLindungi versi 4.1.16 untuk pengguna Android 6.0 (Marshmallow) ke atas, dan seluruh pengguna iOS.

Cara untuk bisa menggunakannya mudah. Pertama tentu harus unduh aplikasi PeduliLindungi versi terbaru.

Setelah itu buat akun baru atau log in bila telah memiliki akun PeduliLindungi.

Setelah masuk ke halaman utama peduliLindungi, buka menu Profil di kiri atas layar dan pilih fitur “Sijejak – Lacak Kontak Erat”.

Setelah ditemukan, aktifkan dengan cara mengetuk tombol pada atas layar.

Jangan lupa, nyalakan bluetooth dan berikan akses ke perangkat sekitar agar fitur dapat berjalan dengan baik.

Mudah bukan?(*)

Baca Juga: Pencegahan Penyakit Hipertensi Paru Pada Anak , Dimulai Sejak Kehamilan