Find Us On Social Media :

Warga Jakarta Waspada, Telah Terjadi Peningkatan Suhu Udara yang Harusnya Terjadi pada 2030

Peningkatan suhu ekstrem di Jakarta.

Bagaimana tidak, nanti yang rugi dan akan menanggung akibatnya adalah makhluk hidup, khususnya manusia.

Ketahuilah, terlalu tingginya curah hujan akan mengakibatkan menurunnya kualitas sumber air.

Selain itu, kenaikan suhu juga mengakibatkan kadar klorin pada air bersih.

Pemanasan global akan meningkatkan jumlah air pada atmosfer, yang kemudian meningkatkan curah hujan.

Meski kenaikkan curah hujan sebetulnya dapat meningkatkan jumlah sumber air bersih, namun curah hujan yang terlalu tinggi mengakibatkan tingginya kemungkinan air untuk langsung kembali ke laut, tanpa sempat tersimpan dalam sumber air bersih untuk digunakan manusia.

Baca Juga: Jangan Terkecoh, 4 Metode Pembesaran Organ Intim Pria Ini Belum Teruji

Melansir http://ditjenppi.menlhk.go.id, di Indonesia yang beriklim tropis ini pada musim kemarau berkepanjangan adalah kondisi yang sangat baik bagi perkembangan bakteri, virus, jamur dan parasit karena kelembaban udara pada musim kemarau cukup tinggi.

Mikroorganisme-mikroorganisme tersebut tumbuh dengan sangat subur dan dapat bertahan hidup lebih lama.

Kondisi ini menyebabkan penyakit yang berhubungan dengan bakteri dan udara semakin banyak terjadi seperti penyakit kulit akibat jamur.

Selain itu, udara yang hangat adalah pertanda bagi bunga untuk melakukan penyerbukan. Umumnya, orang alergi dengan benda-benda kecil seperti serbuk bunga. Sehingga, kondisi ini menyebabkan peningkatan penyakit akibat alergi meningkat.

Perubahan Iklim juga menyebabkan cuaca ekstrim dan sulit ditebak. Di satu wilayah, bisa saja terjadi hujan terus-menerus yang disertai dengan angin kencang dan menyebabkan banjir.

Sementara di wilayah lain terjadi kemarau berkepanjangan hingga mengeringkan sawah, ladang dan sumber-sumber air masyarakat. Belum lagi suhu ekstrim yang disebabkan terik matahari dapat membakar kulit.