Find Us On Social Media :

Arus Mudik Vs Perhelatan Akbar MotoGP Mandalika di Masa Pandemi

Penonton di Sirkuit Mandalika. Asyik penonton MotoGP Mandalika Lombok enggak perlu tes PCR atau antigen, asalkan sudah 2 kali vaksin.

GridHEALTH.id - Mudik lebaran 2022 kini sudah menjadi berita hangat malah trending topik.

Padahal Ramadan saja belum tiba dan mulai, tapi kita semua di Indonesia sudah meributkan mengenai mudik.

Ya, itulah Indonesia. Mudik sudah menjadi tradisi turun temurun dari tahun ke tahun.

Tapi ingat, jangan jadikan mudik lebih wajib dari puasa Ramadan.

Tetap yang utama adalah ibadah di Ramadan, mulai dari yang wajib sampai yang sunnah, jika ada waktu, kesempatan, dan bisa melakukannya boleh mudik.

Tapi bolehnya mudik yang sudah disampaikan Presiden, tidak tanpa syarat.

Tetap, ada syarat yang harus dipenuhi oleh mereka yang ingin mudik ke kampung halaman dari kota.

Nah, karena aneka syarat inilah, isu musik pun semakin berkembang dan semakin panas juga ramai, sampai dihubung-hubungkan dengan perhelatan MotoGP Mandalika, Lombok, yang sudah selesai.

Memang perhelatan akbar MotoGP Mandalika beberapa waktu lalu menjadi perhatian banyak manusia, hingga terjadinya konsentrasi perjalanan dengan destinasi yang sama dalam waktu bersamaan dalam jumlah yang sangat banyak.

Baca Juga: StopPress: Menkes Sampaikan Prihal Endemi dan Polemik Pemecatan dr Terawan

Tapi tahukah, dibandingkan arus mudik lebaran, mobilitas mudik dinilai lebih masif  daripada mobilitas acara MotoGP Mandalika.

Sehingga perlu vaksinasi booster untuk mengurangi risiko jika tertular COVID-19.Pemerintah mewajibkan vaksinasi booster untuk meningkatkan kekebalan imunitas masyarakat mengingat mobilitasnya lebih masif daripada acara MotoGP Mandalika.Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 dr. Siti Nadia Tarmizi, M.Epid mengatakan diwajibkannya vaksinasi booster tidak semata-mata tanpa pertimbangan yang jelas.''Mobilitas masyarakat yang masif memungkinkan penularan COVID-19 yang lebih tinggi. Maka dari itu vaksinasi booster penting dilakukan untuk membantu mengurangi dampak kesakitan jika tertular COVID-19,'' katanya di kantor Kementerian Kesehatan RI, Jakarta, Jumat (25/3), mengutup dari siaran pers Kemenkes (25/3/2022).Asal tahu saja, hasil survey Badan Penelitian dan Pengembangan Perhubungan, Kementerian Perhubungan tentang mudik lebaran 2022 diketahui potensi masyarakat yang akan melakukan mudik berjumlah sekitar 80 juta orang.