GridHEALTH.id - Obat ibuprofen biasa digunakan untuk mengurangi demam dan untuk meredakan sakit ringan dan nyeri seperti karena pilek atau flu.
Ibuprofen adalah obat anti inflamasi nonsteroid (NSAID).
Menurut laman laman WebMD, obat ini bekerja dengan menghalangi produksi tubuh dari zat alami tertentu yang menyebabkan peradangan.
Efek ini membantu mengurangi pembengkakan, nyeri, atau demam.
Akan tetapi bagi ibu hamil, konsumsi obat ibuprofen sebaiknya dihindari.
Sebab dampak yang bisa ditimbulkan dari obat demam dan nyeri tersebut bisa berakibat fatal nantinya.
Dimana jika ibuprofen dikonsumsi oleh ibu hamil dalam trimester pertama kehamilan, hal itu akan menyebabkan kerusakan irreversible atau kerusakan yang tidak bisa disembuhkan lagi.
Bahkan ibuprofen tersebut khususnya akan memengaruhi ovarium dan kesuburan bayi pada masa depan.
Hal itu diungkap sebuah penelitian yang dilakukan peneliti dari Perancis dan Denmark yang diterbitkan di jurnal Human Reproduction.
Baca Juga: Bahaya Obat Nyeri dan Demam, Ibuprofen Banyak Efek Sampingnya
"Kami tahu bahwa tingkat kesuburan telah menurun dalam beberapa tahun terakhir, dan kami mencari alasan potensial mengapa hal itu terjadi," kata Rod Mitchell, penulis penelitian dari Universitas Edinburgh, dilansir dari The Guardian, Jumat (2/2/2018).
Dalam penelitiannya, Mitchell dan koleganya memeriksa dampak ibuprofen pada perkembangan ovarium.
Mereka menggunakan jaringan ovarium yang diambil dari 185 janin yang berakhir pada usia tujuh sampai 12 minggu.
Mulanya tim menganalisis darah yang diambil dari 13 tali pusar janin yang ibunya mengonsumsi ibuprofen beberapa jam sebelumnya.
Mereka ingin melihat apakah ibuprofen melintasi penghalang plasenta.
Sebanyak 185 jaringan janin tadi kemudian dipelihara dalam berbagai kondisi.
Satu sampel tidak terkena ibuprofen, sedangkan yang lain memiliki kandungan ibuprofen dalam berbagai konsentrasi.
Setelah tujuh hari, sampel yang tidak terpapar dibandingkan dengan yang terpapar ibuprofen dengan konsentrasi setara dengan tingkat darah tali pusat.
Hasilnya, rata-rata sampel yang terkena ibuprofen memiliki 50 % sel ovarium lebih sedikit, dan lebih sedikit sel yang dapat berkembang menjadi telur.
Baca Juga: Berita Kesehatan Demam: Obat Ibuprofen Lebih Ampuh Atasi Demam Pada Anak Ketimbang Paracetamol
Hal ini menimbulkan peningkatan kematian sel dan semakin sedikit sel yang berlipat ganda.
Penelitian selanjutnya menunjukkan kerusakan terjadi sejak dua hari setelah terpapar ibuprofen untuk janin berusia 8 sampai 12 minggu.
Meski penggunaannya dihentikan, kerusakan tak dapat diperbaiki.
Meski demikian, Mitchell memperingatkan, mungkin situasi di tubuh akan berbeda dengan situasi saat diamati di laboratorium.
"Jika kita melihat efek yang terjadi pada sel janin di laboratorium, ini bisa mengindikasi bahwa ibuprofen berdampak pada kesuburan, tetapi apa yang sudah kami lakukan belum dapat dibuktikan selain dalam penelitian," katanya.
Dia memberi catatan, ibu hamil tetap boleh mengonsumsi penghilang rasa sakit hanya jika diperlukan dan pada dosis terendah untuk waktu sesingkat mungkin.
Saat ini, ibu hamil disarankan untuk mengonsumsi parasetamol dibanding ibuprofren.
Itu pun baiknya atas petunjuk dokter.(*)
Baca Juga: 4 Obat Bebas Wajib Dihindari Selama Kehamilan, Di Antaranya Ibuprofen