Find Us On Social Media :

Ibuprofen Bisa Meningkatkan Risiko Serangan Jantung dan Stroke

Ada risiko serangan jantung dan stroke dari konsumsi obat ibuprofen.

Satu studi menemukan diantara NSAID yang ada, ibuprofen atau naproxen memiliki risiko penyakit kardiovaskular lebih besar dibanding yang lainnya.

Tetapi penelitian lebih lanjut diperlukan.

NSAID juga mungkin aman untuk dikonsumsi sesekali.

Namun perlu diketahui bahwa efek samping yang serius dapat terjadi pada minggu-minggu pertama penggunaan NSAID secara terus-menerus.

Serta risikonya dapat meningkat semakin lama kita meminumnya.

Karenanya untuk membantu meringankan nyeri otot atau sendi, pertimbangkan terapi lain

Misalnya seperti kompres panas atau dingin atau terapi fisik sebelum menggunakan NSAID.

Dokter mungkin menyarankan obat lain, seperti acetaminophen (Tylenol, lainnya) untuk menghilangkan rasa sakit secara umum.

Baca Juga: Bahaya Obat Nyeri dan Demam, Ibuprofen Banyak Efek Sampingnya

Untu infeksi virus corona, tidak ada bukti bahwa ibuprofen atau obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID) lainnya dapat digunakan untuk mengobatinya.

Bahkan ibuprofen perlu dihindari pasien Covid-19.

Aspirin tampaknya tidak terkait dengan risiko serangan jantung atau stroke yang lebih tinggi.

Jika kita mengonsumsi aspirin untuk membantu mencegah serangan jantung, bicarakan dengan dokter Anda sebelum mengonsumsi NSAID.

Beberapa NSAID berinteraksi dengan aspirin dan mempengaruhi kemampuannya untuk mencegah serangan jantung.

Jika kita mengalami tanda atau gejala serangan jantung atau stroke, seperti nyeri dada, sesak napas, kelemahan pada satu bagian tubuh atau sisi tubuh, atau bicara tidak jelas secara tiba-tiba, segera dapatkan bantuan medis.(*)

Baca Juga: Ibuprofen Aman dan Bisa Diberikan pada Pasien Covid-19, Berikut Penjelasan BPOM