Find Us On Social Media :

Ibuprofen Bisa Meningkatkan Risiko Serangan Jantung dan Stroke

Ada risiko serangan jantung dan stroke dari konsumsi obat ibuprofen.

GridHEALTH.id - Meski bisa didapatkan tanpa resep dokter, bukan berarti kita bisa mengonsumsi obat ibuprofen sembarangan.

Kita tetap dianjurkan untuk berkonsultasi dengan dokter lebih dulu untuk memastikan keamanannya.

Atau setidaknya mengikuti aturan pakai yang ada pada label kemasan.

Hal ini tentunya bukan tanpa alasan, sebab obat ibuprofen memiliki efek samping yang tidak bisa dianggap sepele.

Seperti konsumsi obat ibuprofen yang dapat meningkatkan risiko serangan jantung dan stroke.

Hal itu diungkap tulisan Rekha Mankad, M.D. dari Mayo Clinic pada laman mayoclinic.org (10/12/2020).

Disitu dijelaskan bahwa Ibuprofen termasuk obat anti inflamasi nonsteroid (NSAID).

Obat yang biasa digunakan untuk mengobati rasa sakit dan peradangan tersebut dapat meningkatkan risiko serangan jantung, stroke dan tekanan darah tinggi.

Risikonya ini akan lebih besar pada mereka yang sudah memiliki penyakit jantung.

Baca Juga: Bahaya Obat Ibuprofen yang Diminum Ibu Hamil, Dapat Pengaruhi Kesuburan Anak di Masa Depan

Untuk itu disarankan jika perlu mengonsumsi NSAID seperti ibuprofen, baiknya ambil dosis terkecil dalam waktu sesingkat.

Dimaksudkan tidak lain untuk membatasi risiko serangan jantung atau stroke.

Satu studi menemukan diantara NSAID yang ada, ibuprofen atau naproxen memiliki risiko penyakit kardiovaskular lebih besar dibanding yang lainnya.

Tetapi penelitian lebih lanjut diperlukan.

NSAID juga mungkin aman untuk dikonsumsi sesekali.

Namun perlu diketahui bahwa efek samping yang serius dapat terjadi pada minggu-minggu pertama penggunaan NSAID secara terus-menerus.

Serta risikonya dapat meningkat semakin lama kita meminumnya.

Karenanya untuk membantu meringankan nyeri otot atau sendi, pertimbangkan terapi lain

Misalnya seperti kompres panas atau dingin atau terapi fisik sebelum menggunakan NSAID.

Dokter mungkin menyarankan obat lain, seperti acetaminophen (Tylenol, lainnya) untuk menghilangkan rasa sakit secara umum.

Baca Juga: Bahaya Obat Nyeri dan Demam, Ibuprofen Banyak Efek Sampingnya

Untu infeksi virus corona, tidak ada bukti bahwa ibuprofen atau obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID) lainnya dapat digunakan untuk mengobatinya.

Bahkan ibuprofen perlu dihindari pasien Covid-19.

Aspirin tampaknya tidak terkait dengan risiko serangan jantung atau stroke yang lebih tinggi.

Jika kita mengonsumsi aspirin untuk membantu mencegah serangan jantung, bicarakan dengan dokter Anda sebelum mengonsumsi NSAID.

Beberapa NSAID berinteraksi dengan aspirin dan mempengaruhi kemampuannya untuk mencegah serangan jantung.

Jika kita mengalami tanda atau gejala serangan jantung atau stroke, seperti nyeri dada, sesak napas, kelemahan pada satu bagian tubuh atau sisi tubuh, atau bicara tidak jelas secara tiba-tiba, segera dapatkan bantuan medis.(*)

Baca Juga: Ibuprofen Aman dan Bisa Diberikan pada Pasien Covid-19, Berikut Penjelasan BPOM