GridHEALTH.id - Saat program vaksinasi dosis ketiga bergulir di Indonesia, dunia mulai membicarakan vaksin dosis keempat.
Bahkan petinggi Pfizer sudah jauh-jauh hari mengatakan perlunya vaksin Covid-19 dosis keempat.
Pfizer meyakini sebagian besar orang memerlukan dosis keempat vaksin COVID-19 untuk bisa terlindungi dari virus Corona.
Hanya dua dosis ditambah booster vaksin COVID-19 tak akan sepenuhnya efektif.
Mengapa demikian? "Hal ini (dosis keempat vaksin COVID-19) diperlukan untuk sebagian besar orang", kata CEO Albert Bourla dalam wawancara di 'Face The Nation' CBS, dikutip dari New York Post, Senin (14/3/2022).Ia menjelaskan, dua dosis vaksin COVID-19 ditambah dosis lanjutan vaksin COVID-19 ketiga (booster) tidak akan mampu melindungi penerima vaksin dari varian Corona.
Terlebih, kekuatan perlindungan vaksin COVID-19 juga berkurang dalam waktu cepat. Hal inilah yang meyakinkan Bourla bahwa tambahan dosis keempat vaksin COVID-19 diperlukan."Saat ini, perlindungan yang Anda dapatkan dari (suntikan dosis) ketiga, cukup baik. Sebenarnya cukup baik untuk rawat inap dan kematian. Tidak sebaik itu untuk melawan infeksi, tetapi tidak bertahan lama," kata Bourla lebih lanjut.
Di Indonesia, mengenai vaksin Covid-19 dosis ke empat sudah disinggung Kementerian Kesehatan.
Baca Juga: Jadi Syarat Mudik, Pemerintah Bakal Gelar Vaksin Booster Usai Tarawih
Hal tersebut disampaikan oleh Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono dalam diskusi yang digelar Radio Kesehatan Kemenkes, Rabu (23/2/2022).
Menurutnya, tidak menutup kemungkinan di masa yang akan datang Indonesia melakukan vaksinasi booster dosis keempat, apabila studi ilmiah menunjukkan diperlukannya vaksinasi booster lanjutan.
Namun, dia mengatakan, vaksinasi booster dosis keempat itu tidak akan dilakukan dalam waktu dekat, karena pemerintah sedang mengejar cakupan vaksinasi dosis pertama dan dosis kedua yang dijadwalkan rampung Juni 2022 serta vaksinasi booster.
"Kita masih melakukan equal policy, itu yang kita kejar dulu supaya kita bisa proteksi untuk masyarakat yang mendapatkan vaksinasi primer," kata Dante, dikutip Kompas.com, Kamis (24/2/2022).