GridHEALTH.id - Belum banyak diketahui orangtua, anak-anak juga ternyata bisa memiliki kadar kolesterol tinggi.
Kondisi ini tentunya perlu diwaspadai dan baiknya ditangani sedini mungkin.
Dilansir dari WebMD (1/12/2020), kadar kolestrol tinggi dapat menyebabkan masalah kesehatan, terutama munculnya risiko penyakit jantung dan stroke, ketika anak bertambah besar.
Diketahui terlalu banyak kolesterol menyebabkan penumpukan plak di dinding arteri, yang memasok darah ke jantung dan organ lainnya.
Plak dapat mempersempit arteri dan menghalangi aliran darah ke jantung, menyebabkan masalah jantung dan stroke.
Lantas apa penyebab kolesterol tinggi pada anak?
Kadar kolesterol tinggi pada anak-anak sebagian besar terkait dengan tiga faktor risiko, yakni:
- Keturunan/genetik (diwariskan dari orang tua ke anak)
- Diet
Baca Juga: 1 dari 3 Orang Dewasa Punya Kolesterol Tinggi Tanpa Disadari, Ini Gejala Dini Untuk Mengenalinya
- Kegemukan
Dalam kebanyakan kasus, anak-anak dengan kolesterol tinggi memiliki orangtua yang memiliki kolesterol tinggi.
Bagaimana kolesterol tinggi pada anak didiagnosis? Tenaga medis dapat memeriksa kolesterol pada anak usia sekolah dengan tes darah sederhana.
Melakukan tes semacam itu sangat penting jika ada riwayat keluarga yang kuat dengan penyakit jantung atau jika orang tua dari anak tersebut memiliki kolesterol tinggi.
Hasil tes darah akan mengungkapkan apakah kolesterol anak terlalu tinggi atau tidak.
National Heart, Lung, and Blood Institute (NHLBI) American Academy of Pediatrics merekomendasikan bahwa semua anak harus diskrining sekali antara usia 9 dan 11 dan sekali lagi antara usia 17 dan 21.
Skrining selektif direkomendasikan untuk anak-anak dengan diabetes tipe 1 atau 2, atau riwayat keluarga dengan kolesterol tinggi atau riwayat keluarga dengan penyakit jantung prematur (usia 55 tahun atau lebih muda untuk pria, usia 65 tahun atau lebih muda untuk wanita).
Skrining juga direkomendasikan untuk anak-anak yang memiliki indeks massa tubuh (BMI) lebih besar dari persentil ke-95 pada anak-anak usia 2-8 atau pada anak-anak yang lebih besar (usia 12 hingga 16) dengan BMI lebih besar dari persentil ke-85 dan yang memiliki risiko lain seperti paparan asap tembakau, diabetes, atau tekanan darah tinggi.
Baca Juga: Kiat Mengendalikan Kolesterol di Bulan Puasa Agar Tetap Sehat
Skrining pertama dianjurkan setelah usia 2 tahun, tetapi tidak lebih dari usia 10 tahun.
Anak-anak di bawah usia 2 tahun tidak boleh diskrining.
Jika profil lipid pada saat puasa berada pada kategori normal, anak boleh diskrining lagi dalam 3 sampai 5 tahun mendatang.
Untuk anak-anak yang kelebihan berat badan atau obesitas dan yang memiliki kadar lemak darah tinggi atau kadar kolesterol HDL "baik" yang rendah, manajemen berat badan adalah pengobatan utama.
Ini berarti perbaikan pola makan dengan konseling gizi dan peningkatan latihan fisik.
Untuk anak-anak berusia 10 tahun ke atas dengan kadar kolesterol sangat tinggi (atau kadar tinggi dengan riwayat keluarga penyakit jantung dini), pengobatan harus dipertimbangkan.(*)
Baca Juga: Mengecilkan Pori-pori Wajah dengan Daun Kelor, dapatkan Juga 5 Manfaat Lainnya