Find Us On Social Media :

Dokter Tjhang Jelaskan Kondisi Maia Estianty yang Sebenarnya, Penyakit Sejak 2016

Maia sedang diperiksa dr Tjhang.

GridHEALTH.id - Kita tahu publik figur ternama Indonesia salah satunya kini sedangdi uji oleh sang pencipta.

Dirinya di Ramadan 2022 ini harus menerima kondisi kesehatannya yang drop dan membuatnya tak berdaya.

Fakta lain mengenai kesehatan Maia Estianty pun ternyata bukan sakit karena GERD seperti banyak yang informasikan.

Tapi setelah serangkaian pemeriksaan dilakukan terhadap Maia, mulai dari rontgen paru-paru, elektrokardiogram (EKG), serta tes endoskopi.Diketahui ibu tiga anak ini menderita esofagitis atau radang pada lapisan kerongkongan.

Menurut Maia karena itu dirinya belakangan merasa seperti 'disilet-silet' ketika menelan makanan.

Dari hasil pemeriksaan medis baru diketahui ternyata terdapat luka berupa bintik-bintik merah di kerongkongannya."Aku pikir GERD karena gejalanya kayak GERD. Ternyata bukan, ternyata ada iritasi esofagus," kata Maia, dalam tayangan YouTube Maia ALELDUL TV dikutip Kamis, (7/4/2022).Tak hanya itu, nyatanya dari hasil pemeriksaan diketahui jika Maia mengidap batu empedu.

Baca Juga: Sering Flu dan Batuk Saat Puasa? Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya

Mengenai batu empedu Maia sudah menyadirinya sejak lama dari informasi dokter, pada 2016.

Saat itu Maia diperiksa oleh dokter spesialis penyakit dalam, dokter Tjhang.

Dokter Tjhang menyerankan segera opereasi. Tapi Maia enggan melakukannya.

Kini di 2022, enam tahun kemudian dari 2016, jumlah batu empedu Maia sudah tiga dengan ukuran hampir 2 cm.Diketahui masing-masing ukurannya mencapai 1,8 cm, 1,69 cm, dan 0,89 cm.

Pada pemeriksaan terbaru dokter Tjhang pun seperti enam tahun lalu meminya Maia untuk menjalani tindakan operasi untuk mengatasi penyakitnya.

Ya, menurut Maia "Beliau tetap menyarankan, 'sudah dipotong aja' karena ternyata batunya itu ada beberapa, ada 3 dan itu gede-gede semua."

Lagi-lagi Maia tidak memberikan keputusan.

Kali ini menurut Maia, suaminya lah yang lebih berhak untuk menyampaikan keputusan tindakan medis yang harus dijalaninya.

Baca Juga: 5 Efek Buruk Kecanduan Nonton Video Pornografi, Bagaimana dengan Marshel?

"Keputusan operasi atau enggak akan diputuskan oleh suami," ucapnya. Sementara sang suami, saat ini Irwan Mussry masih belum tiba di Indonesia.

Selain itu, Maia pun masih belum tahu tindakan medis ke masalah yang mana yang harus dilakukan terlebih dahulu.Apakah mengobati esofagitis Maia atau melakukan operasi batu empedu lebih dulu."Apakah empedunya harus dipotong ataukah harus mengobati si esofagus atau iritasi di kerongkongan tadi itu, doain aja," kata Maia.Mengenai batu empedu, seperti dialami Maia, adalah bahan keras seperti kerikil, biasanya terbuat dari kolesterol atau bilirubin, yang berkembang di kantong empedu penderita.

Ketahuilah, batu empedu dapat terbentuk jika empedu mengandung terlalu banyak kolesterol, terlalu banyak bilirubin, atau tidak cukup garam empedu.

Ketika batu empedu menyumbat saluran empedu, batu-batu tersebut dapat menyebabkan rasa sakit yang tiba-tiba.

Jika rasa sakit khas tersebut dirasakan bantuan medis segera perlu sekali. Jika tidak diobati, mereka dapat menyebabkan komplikasi.Untuk diketahui, melansir National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Diseases (niddk.nih.gov), jika sampai batu empedu menyumbat saluran empedu seseorang, biasanya menyebabkan nyeri di perut kanan atas.

Baca Juga: Kondisi Gelas Kaca yang Bikin Heboh dan Prosesnya Bisa Sampai Masuk Rektum, Bukan Perut

Untuk menegakkan diagnosa batu empedu, dokter menggunakan riwayat kesehatan pasien, pemeriksaan fisik, dan tes laboratorium dan pencitraan untuk mendiagnosis dan menemukan batu empedu.

Tes darah diperlukan, untuk menunjukkan tanda-tanda infeksi atau peradangan pada saluran empedu, kantong empedu, pankreas, atau hati.

Bagi pasien, jika dokter sudah mendiagnosa bantu empedu dan menyarankan tindakan penanganan segera, kita harus segera mengobati batu empedu.

Biasanya, kemungkinan besar, dengan pembedahan (operasi) untuk mengangkat kantong empedu.

Perawatan non-bedah jarang digunakan pada kasus ini.

Bagaimana mencegah bagu empedu? Kelebihan berat badan atau obesitas dapat membuat kita lebih mungkin mengembangkan batu empedu.

Menurunkan berat badan dengan sangat cepat juga dapat meningkatkan peluang untuk membentuk batu empedu.(*)

Baca Juga: Perut Kembung Saat Haid, Cukup Lakukan 6 Hal Ini untuk Mengatasinya