GridHEALTH.id – Kadar kolesterol tinggi menjadi hal yang perlu diwaspadai selama bulan Ramadan.
Meskipun saat puasa tubuh tidak mendapatkan makanan selama 12 jam, tapi ancaman kolesterol tinggi tetap ada.
Kolesterol tinggi dan tidak terkontrol, berisiko menyebabkan masalah kesehatan serius seperti penyakit jantung atau tekanan darah tinggi.
Apa yang menyebabkan kolesterol naik saat bulan Ramadan?
Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah dr Vito Anggarino Damay, Sp. JP(K), M.Kes, AIFO-K mengatakan, cek kolesterol harus dilakukan saat sudah memasuki usia 20 tahun. Karena ada faktor genetik yang membuat kadar kolesterol tinggi, meskipun masih berusia muda.
Sedangkan menurutnya, pengaruh makanan dan minuman yang dikonsumsi terhadap kolesterol tinggi hanya 30 persen.
“Tapi buka berarti boleh bebas makan apa saja. Sebenarnya tubuh kita, hati, itu menghasilkan kolesterol. Jadi ada orang yang memang bawaannya banyak kolesterolnya,” kata dr Vito dalam acara ‘Rayakan Hari Kesehatan Sedunia, SariWangi Ajak Masyarakat untuk Jaga Kadar Kolesterol dengan Konsumsi Teh’, Kamis (07/04/2022), yang dihadiri GridHEALTH.id.
Kolesterol yang tinggi selama Ramadan bisa dipengaruhi oleh makanan yang dikonsumsi. Selama menjalankan ibadah puasa, orang-orang senang mengonsumsi makanan yang digoreng dan terbuat dari santan.
“Makan itu berpengaruh, 30 persen itu gak kecil. Kalau misalkan orang itu memang dasarnya kolesterolnya tinggi, ditambah makanan, semakin tinggi lagi,” ujarnya.
Baca Juga: Kolesterol Tinggi Rentan Terjadi pada Wanita Terutama Saat Menopause, Ini Penyebabnya
“Atau yang tadinya di tengah-tengah, tinggi tidak, normal tidak, tambah kena makanan yang mengandung lemak dan kolesterol, akhirnya jadi tinggi (kadar kolesterolnya),” sambung dokter Vito.
Selain itu, selama bulan Ramadan orang-orang jadi lebih jarang bergerak dan ini juga bisa menjadi salah satu pemicu kenaikan kadar kolesterol.