Find Us On Social Media :

5 Penyebab Buang Air Besar Berlendir, Perlukah Merasa Khawatir?

Kotoran berlendir dan berdarah tanda masalah kesehatan serius.

GridHEALTH.idLendir adalah zat pelindung yang dapat keluar dari seluruh bagian tubuh manapun.

Lendir terdiri dari beberapa komponen, tapi yang utama adalah sebuah zat yang biasa disebut dengan musin.

Dilansir dari laman Science in the News Harvard University,  lendir mempunyai fungsi sebagai pelumas, pelindung, dan mengurangi kerusakan akibat bakteri, virus, atau jamur.

Jika menyadari ada lendir di feses, ini wajar terjadi dan tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Karena, pada dasarnya BAB mengandung lendir.

Nah, lendir yang pada kotoran dibuat oleh usus untuk menjaga lapisan usu besar tetap lembab dan terlumasi.

Namun, biasanya lendir BAB hanya sedikit. Jika jumlahnya terlalu banyak, serta sering terjadi atau ada tanda-tanda lain seperti pendarahan, maka perlu dicari tahu penyebabnya.

Jumlah lendir dalam tinja yang terlalu banyak, bisa menjadi tanda dari masalah pada gangguan pencernaan.

Penyebab BAB berlendir

Sejumlah masalah pencernaan dapat menyebabkan adanya lendir di feses. Beberapa di antaranya merupakan kondisi yang serius dan bertahan lama, tapi ada juga yang ringan dan bisa diatasi dengan cepat.

 Baca Juga: Hati-hati, Kebiasaan Main HP Sambil BAB Bisa Sebabkan Ambeien

Berikut adalah sederet pemicu buang air besar berlendir, dilansir dari Medical News Today.

1. Sindrom iritasi usus (IBS)

Penderita sindrom iritasi usus mungkin sering melihat ada lendir di feses mereka, karena ini merupakan salah satu gejala yang sering terjadi.

Gejala umum lainnya dari masalah kesehatan ini, seperti diare, sembelit, perut kembung, dan sensasi belum selesai buang air besar.

Namun, BAB berlendir paling mungkin dialami oleh orang-orang yang menderita sindrom iritasi usus yang dominan diare.

2. Penyakit Crohn

Penyakit Crohn adalah kondisi jangka panjang yang menyebabkan peradangan di saluran pencernaan, yang membentang dari mulut hingga ke anus.

Pada orang yang mengalami kondisi ini, lapisan lendir di saluran pencernaan lebih tebal, sehingga tubuh perlu mengeluarkannya bersama dengan kotoran.

Namun, selama flare-up yang parah, lendir yang dihasilkan oleh tubuh akan lebih sedikit, sehingga tidak ditemukan sama sekali di feses.

 Baca Juga: 6 Hal Ini Bisa Membuat Kita Susah BAB Saat Puasa di Siang Hari

Gejala penyakit Crohn yang lainnya yaitu diare terus-menerus, pendarahan di dubur, kram dan sakit perut, sering ke kamar mandi, dan merasa belum tuntas BAB.

3. Infeksi usus

Infeksi usus juga bisa menyebabkan lendir di kotoran. Misalnya infeksi akibat bakteri Salmonella dan Shigellois, yang bisa terjadi dari makanan yang terkontaminasi.

Bakteri yang menyebabkan infeksi, merangsang produksi lendir, sehingga membuat kotoran berlendir.

Selain itu, diare yang parah yang merupakan gejala infeksi bakteri di usus, juga bisa meningkatkan lendir di kotoran.

4. Kanker usus

Kanker usus berawal dari mukosa, lapisan dalam dinding usus yang mengandung sel penghasil lendir. Orang yang mengalami kanker usus besar, mungkin akan melihat banyak lendir di kotorannya.

Gejala lain kanker usus termasuk tinja yang berwarna coklat tua atau hitam akibat darah, terlihat adanya darah di tinja, kram perut, lelah, dan berat badan menurun.

Jika merasa lendir di kotoran terlalu banyak atau melihat adanya darah, maka segera lakukan pemeriksaan ke dokter untuk tahu penyebabnya.(*)

Baca Juga: 5 Pertolongan Pertama untuk Mengatasi Diare, Reaksinya Cepat